Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah nama masuk nominasi calon presiden (Capres) Partai Pemuda Indonesia (PPI), termasuk nama Susilo Bambang Yudhoyono, Jusuf Kalla, M Lutfi dan Sandiaga Uno.

Demikian diungkapkan Sekjen DPP PPI Niko Silitonga dalam pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) III PPI di Jakarta, Minggu. Sejumlah tokoh diundang dalam Rapimnas ini, antara mantan Ketua DPR Akbar Tandjung dan mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Niko mengemukakan, sejumlah nama masih layak diintentarisasi oleh PPI untuk dipertimbangkan sebagai Capres. PPI sudah melakukan komunikasi politik yang intensif dengan tim Yudhoyono, Jusuf Kalla, M Lutfi dan Sandiaga Uno.

"Beberapa nama sesuai laporan tim mediasi Capres PPI sudah dinyatakan negatif," katanya dalam Rapimnas yang juga dihadiri Ketua Umum DPP PPI Hasanuddin Yusuf dan delegasi DPD PPI dari 31 provinsi.

Dia mengemukakan, menjelang Rapimnas III PPI ini muncul nama baru dari sejumlah DPD PPI yang baru saja melaksanakan Rakorda, yaitu Akbar Tandjung.

Tim mediasi Capres PPI juga pernah melakukan pendekatan dengan Capres lain, seperti Wiranto dan Prabowo Subianto. Namun, PPI tidak mengusung keduanya karena tidak ada tanggapan dari mereka.

"Tim mediasi Capres PPI pernah berbicara dengan Wiranto dan Prabowo, tetapi mereka lebih ingin bergerak sendiri. Mereka kurang apresiasi menanggapi PPI," katanya.

Niko mengungkapkan pula bahwa nama Hari Haryo Wibowo atau biasa disapa Ari Sigit sempat muncul. Cucu mantan Presiden Soeharto itu pernah muncul dalam bursa Capres PPI atas dasar konsep kepemudaan yang diusung PPI.

"Nama Ari Sigit muncul dalam seleksi 25 besar. Namun dalam penyaringan nama 10 besar, nama Ari Sigit tidak masuk," katanya.

PPI sebagai partai peserta Pemilu legislatif 2009 bernomor urut 14 menargetkan perolehan suara 7-8 persen. Angka tersebut didasarkan pada kalkulasi sejak verfikasi dahulu. "Kita sudah mapping dan melihat infrastruktur di seluruh provinsi, kabupaten dan kota serta 90 persen kecamatan," katanya.

Beberapa basis pemenangan PPI ada di Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Bengkulu, Jawa Timur, Jawa Barat, DIY, Banten, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Maluku Utara, Papua, NTB dan NTT.

"Itu prioritas PPI," kata Niko Silitonga yang menambahkan sejumlah tokoh nasional, seperti Akbar Tandjung dan Gus Dur diundang dalam Rapimnas PPI untuk memberi masukan dan pencerahan dalam rangka persiapan deklarasi Capres PPI.

"Mereka adalah guru bangsa karena pengalaman, keteladanan yang mumpuni untuk kita hormati. Kita berdayakan sebagai nara sumber yang akan memberi pelajaran, pencerahan dan masukan strategis untuk kita transformasikan sebagai konsep perjuangan PPI ke depan, baik dalam konteks Pemilu maupun dalam kepentingan yang jauh lebih luas bagi kemajuan masyarakat," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009