Kudus, (ANTARA News) - Salah seorang warga Desa Japan, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah Supriyadi (26), memiliki serpihan batu aneh, karena mampu membuat seseorang yang berada di atasnya berputar layaknya komedi putar.

"Saya sudah mencobanya berulang kali, bahkan para tetangga yang penasaran juga membuktikan keanehan batu tersebut," kata pemilik serpihan batu seukuran telapak tangan orang dewasa Supriyadi, di Kudus, Kamis.

Ia mengatakan, batu tersebut diperoleh dari seseorang yang tak dikenalnya Sabtu (14/2) malam sekitar pukul 21.00 WIB. "Orang yang memberi batu itu tiba-tiba datang ke rumah dan menyerahkan batu tersebut," ujarnya.

Pemberi batu tersebut mengatakan, batu tersebut memiliki kekuatan dapat berputar sendiri ketika dinaiki seseorang. "Setelah memberi tahu kekuatan batu tersebut, pemberi langsung pergi tanpa menyebutkan nama dan asalnya," ujarnya.

Tanpa pikir panjang, anak dari pasangan Sudar dan Kasminah itu lantas membuktikannya menaiki batu yang berukuran panjang sekitar 10 centimeter dan lebar 7 centimeter hingga pagi hari. "Batu tersebut memang mampu memutar seseorang yang berada diatasnya," ujarnya.

Selain itu, batu tersebut juga dapat diperintah untuk berputar sesuai arahnya atau diminta beruptar dengan arah berlawanan.

Tiga orang tetangganya yang mengetahui kemampuan batu tersebut juga turut mencoba hingga pagi hari. "Hanya saja, saya belum mengetahui kasiat batu tersebut, apakah mampu membantu menyembuhkan orang sakit atau tidak," ungkapnya.

Kepemilikan batu tersebut akhirnya menyebar ke sejumlah penjuru desa, sehingga banyak pula warga yang penasaran melakukan uji coba.

"Saya sudah mencobanya berulang kali. Awalnya tidak mau berputar," ujar Karmijan warga sekitar.

Sejumlah warga yang mencoba ternyata tidak semuanya mendapatkan hasil serupa. Sebagian ada yang dapat berputar, sebagian lagi tidak.

"Tergantung dari niat dan keyakinan masing-masing orang," ujarnya setelah puas mencoba dibuat berputar-putar oleh serpihan batu sebesar telapak tangan orang dewasa.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009