Medan (ANTARA News) - Indonesia bisa menekan impor daging sapi yang tiap tahunnya cukup besar bahkan berpeluang mengekspor, kalau saja daerah-daerah perkebunan seperti Sumut mau mengembangkan bisnis yang cukup prospektif itu.

"Daerah pengembangan peternakan sapi itu berada di daerah-daerah perkebunan seperti di Sumut, tapi nyatanya bisnis itu masih hanya berkembang di Jawa Barat dan Lampung," kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Kelautan, Ikan dan Peternakan, Juan Permata Adoe, di Medan, Kamsi.

Dia berbicara menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela acara Rapat Pimpinan Provinsi Kadin Sumut 2009, dimana dalam acara dialog interkatif juan menjadi salah satu panelis.

Menurut data, kata dia, setiap tahunnya Indonesia membutuhkan sekitar 1, 5 juta ekor sapi dan kebutuhan itu diperkirakan masih akan terus bertambah baik akibat pertambahan penduduk maupun kondisi ekonomi warga yang membaik.

"Kalau saja petani dan perusahaan perkebunan di Sumut dan daerah lain mengembangkan ternak sapi, maka dipastikan Indonesia tidak lagi menjadi pengimpor daging tapi sebaliknya yakni mengekspor," katanya.

Menurut dia, sudah seharusya pemerintah daerah termasuk pengusaha tidak terpaku pada suatu binsi tetapi juga mengembangkan ke banyak bisnis lainnya.

Meskipun, kata dia, untuk bisa eksis pengusaha harus benar-benar fokus pada suatu bisnis yang dinilai benar-benar dikuasai.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009