Kasus kematiannya hanya 2 persen,
Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Batam, Kepulauan Riau melakukan sosialisasi mengenai virus COVID-19 kepada warga yang tinggal di sekitar bekas Kamp Vietnam Pulau Galang, lokasi yang rencananya pembangunan rumah sakit khusus penyakit menular.

"Jangan sampai ada kesalahan pemahaman tentang Virus COVID-19. Karena negara memerintahkan kepada kami," kata Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad dalam sosialisasi di Pulau Galang, Kamis.

Ia memahami, kemungkinan terjadi perbedaan pemahaman. Wakil Wali Kota Batam pun berharap agar semua kesalahan pemahaman dapat diluruskan.

Baca juga: Warga Galang khawatir dikucilkan terkait RS khusus penyakit menular

Semua aspirasi masyarakat yang muncul dalam pertemuan itu akan dilanjutkan kepada pemangku kepentingan yang dapat membuat kebijakan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi menegaskan, Virus COVID-19 jauh tidak berbahaya dibanding penyakit wabah sebelumnya.

Secara angka, angka kematian yang disebabkan dari virus itu hanya sekitar 2 hingga 3 persen. Lebih kecil dibanding penyakit wabah lain, apalagi Ebola, yang angka kematiannya mencapai sekitar 25 persen.

Namun, kasus COVID-19 menjadi lebih dramatis, karena penyebaran informasinya di media sosial.

Selain itu, penyebarannya relatif lebih mudah. Karena seperti flu biasa.

Baca juga: Pemerintah jamin kesehatan warga Pulau Galang

"Kasus kematiannya hanya 2 persen. Itu pun kebanyakan orang tua dan yang punya penyakit," kata dia.

Senada dengan Didi, Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjetjep Yudiana, dalam sosialisasi itu menyebutkan, penularan COVID-19 melalui "droplet" atau tetesan kecil cairan pernafasan.

Itu pun harus dalam jarak relatif dekat, di bawah 2 meter.

Dengan begitu, ia mengajak masyarakat tidak khawatir dengan rencana pemerintah mendirikan rumah sakit khusus penyakit menular di Pulau Galang.

"Rumah penduduk tidak maslaah. Tidak usah khawatir," tambah dia.

Pemerintah juga memastikan akan mengelola seluruh limbah rumah sakit, agar warga terhindar dari paparan yang dapat membahayakan.

Baca juga: Warga Galang tawarkan pulau lain untuk rumah sakit Covid-19

 

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2020