Jakarta (ANTARA News) - Pembalap A1 Indonesia, Zahir Ali memiliki rencana akan tampil di ajang balap mobil F3 Inggris atau F3 Jerman usai mengikuti ajang balap A1GP musim ini.

Saya ingin ikut F3 Inggris atau F3 Jerman setelah selesai A1GP. Hanya dengan ikut kompetisi di Eropa itu, saya bisa bersaing memperebutkan maksimal di seri A1GP," kata Zahir kepada wartawan, Kamis.

Zahir telah memiliki rencana khusus ini untuk menambah jam terbangnya agar bisa lebih kompetitif dan mampu bersaing dengan pembalap lain.

Di debut A1 Zahir Ali mampu menghasilkan dua poin hasil dari finish ke-9 Feature Race dalam penampilan tim Indonesia pada seri ke-5 A1GP di sirkuit Kyalami , Gauteng , Afrika Selatan, Minggu (22/2) lalu.

Namun di awal lomba, Zahir sempat berniat tidak melakukan start karena mobil balapnya dinilai tak layak jalan.

Sebelumnnya pada Jumat (20/2), tim A1 Indonesia melihat mobil mengalami kerusakan pada sistem wiring (kabel) yang terbakar. Ini memaksa Zahir hanya latihan 13 lap.

Kabel sempat diganti dari mobil tim Pakistan yang urung berlomba. Namun pihak Ferrari selaku penyuplai sasis dan mesin tidak mengizinkan. Harus kabel dari Ferrari. Akibatnya, hingga Sabtu tidak rampung.

Tentu ini kerugian besar karena berarti Zahir menjadi satu-satunya pembalap yang tidak ikut kualifikasi. Akibatnya, harus start paling belakang pada debutnya pertamanya sebagai pembalap utama. Zahir terpaksa membalap di Sprint Race dengan tanpa berkesempatan mencoba mobilnya setelah perbaikan.

Yang dikuatirkan terbukti, Zahir merasakan mobil yang digebernya tak ada tenaga dan kopling sering nggak berfungsi.

Mantan jawara gokart itu pun berniat masuk pit. "Namun Bobby (manajer tim) perintahkan agar menyelesaikan hingga finish. Sekalian untuk latihan karena saya memang kurang sekali mencoba mobil," kata Zahir.

Usai finish Sprint Race, Zahir sempat mengancam tidak start kalau problem `fuel pump` nggak diatasi. "Buat apa balapan hanya untuk melengkapi starting grid. Lebih baik nggak usah start," katanya. Ancaman itu rupanya direspon positif. Bagoes Hermanto (team principal) bersama Bobby menyampaikan kepada A1 Pusat.

Meski direspons tapi tetap nggak bisa cepat karena mekanik dari Ferrari hanya dua orang. Satu jam terakhir menjelang start Feature Race, baru mobil tim Merah Putih dikerjakan. Fuel pump diganti dan mobil disetting ulang.

Ancaman tidak start masih berlaku seandainya saat formasi lap mobil tidak bertenaga. "Zahir memberi kode mobil lumayan enak dan siap turun berlomba," kata Jimmy, manajer pribadi Zahir yang ikut mendampingi di Kyalami.

Di balapan 70 menit itu, Zahir membuktikan layak dipercaya. "Dua kali window pit stop dilakukan dengan perfect. Padahal, ia bertarung dengan latihan yang sangat kurang," kata Bobby Issazadhe, manajer tim Indonesia .

Manuver berani sempat diperlihatkan Zahir saat mendahului Marco Andretti dari Amerika Serikat di pertengahan lomba dari 40 putaran. "Asal tahu saja, mesin sudah lumayan, tapi dua kali tercatat gasnya kosong. Fuel pump juga tak berfungsi maksimal. Beberapa kali saya mesti mengocok kopling setelah di tikungan," kata Zahir.

Memang ada faktor beberapa pembalap kecelakaan dan tidak bisa melanjutkan perlombaan. Namun melihat semangat dan kegigihan Zahir mencapai hasil terbaik, patut diacungi jempol. Bahkan jika mobilnya bisa lebih baik optimis bisa mendapat hasil lebih ke depan. Yang pasti pula, karakter sirkuit Kyalami yang memiliki banyak tikungan high speed cocok dengan gaya Zahir yang masih kental sebagai mantan jawara gokart.

Yang menjadi perhatian selanjutnya, sebaiknya Zahir kembali dipercaya sebagai pembalap utama untuk dua seri tersisa di Portugal dan Inggris. Momentum merebut poin harus dicanangkan pada tim Indonesia yang baru menghasilkan dua poin dan masih bertengger di peringkat 19.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009