Jakarta (ANTARA News) - Delegasi Pemerintah Pakistan belajar tentang program keluarga berencana (KB) dan kesehatan reproduksi (Kespro) di Indonesia, 26 - 27 Februari 2009. Delegasi yang terdiri enam pejabat tersebut dipimpin Sekretaris Kementerian Kesejahteraan Penduduk Pakistan, Nayyar Agha itu diterima Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sugiri Syarief di Jakarta, Kamis. Sugiri mengatakan, Indonesia dan Pakistan memiliki kesamaan dalam penduduknya yaitu mayoritas beragama Islam, hanya saja di Indonesia faktor ulama dan tokoh agama ikut berperan dalam menyukseskan program KB, sedang di Pakistan, para ulama bersikap independen yang masalah urusan KB diserahkan oleh para keluarga. Jumlah penduduk Indonesia saat ini sekitar 220 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk 1,3 persen per tahun, jumlah peserta KB mencapai 60 persen, angka kesuburan wanita Indonesia (TFR - Total Fertility Rate) 2,6 anak yang ditargetkan TFR menurun menjadi 2,1 pada 2015, katanya. Sedangkan, Pakistan memiliki jumlah penduduk 162 juta jiwa, pertumbuhan penduduk 1,8 persen per tahun, jumlah peserta KB mencapai 28 persen, TFR mencapai 3,8 persen yang menargetkan penurunan TFR menjadi 2,1 pada tahuan 2020. Sugiri mengatakan, program KB dimulai di Indonesia sejak 1970 yang saat itu TFR-nya mencapai 5,6 anak, sedang pada 2007 menurun menjadi 2,6 anak. Indonesia juga ditetapkan satu dari empat pusat pelatihan program KB di dunia oleh PBB sejak 1987 yang hingga 2008 telah melatih 4.376 peserta dari 97 negara dari benua Asia, Eropa, Afrika dan Amerika. Indonesia merupakan negara dengan luas wilayah besar yang terdiri sekitar 17.000 pulau, 33 provinsi, 460 kabupaten/kota dan 60.000 desa serta berpenduduk sekitar 220 juta jiwa saat ini merupakan nomor empat setelah China, India dan Amerika Serikat (AS). Sementara itu, Ketua Delegasi Pakistan Nayyar Agha mengatakan negaranya yang kini memiliki jumlah penduduk sekitar 162 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk 1,8 persen per tahun, sehingga pihaknya ingin belajar dari Indonesia untuk menurunkan jumlah kelahiran di Pakistan melalui sistem komunikasi program KB bagi kaum wanita dan pria di negaranya. Delegasi KB Pakistan selama di Indonesia akan berdialog mengenai pelaksanaan program KB dengan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pengurus PB NU, serta berdialog dengan Dirjen Binkesmas Depkes, mengunjungi kantor LSM PKBI Jakarta, RS Islam Jakarta dan Kantor Bappenas.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009