Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 60 aktivis mahasiswa dan aktivis lingkungan dari ITS Surabaya, Sabtu, mendeklarasikan berdirinya Gerombolan Pengendara Sepeda (GPS) di Taman Apsari, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya. Deklarasi GPS diawali dengan mengendarai sepeda pancal dari bundaran kampus ITS di Sukolilo ke Taman Bungkul di Jalan Raya Darmo untuk melakukan aksi penanaman 210 pohon, dan akhirnya melakukan deklarasi di Taman Apsari. "Kami mendeklarasikan GPS untuk mengkampanyekan sepeda kepada masyarakat kota Surabaya, khususnya di hari Sabtu dan Minggu, karena lingkungan hidup kita saat ini sudah panas," kata ketua panitia deklarasi GPS, Nur Martia. Dalam kaitan itu, katanya, puluhan aktivis lingkungan dari SIKLUS-ITS (unit kegiatan mahasiswa bidang lingkungan) dan mahasiswa ITS juga melakukan penanaman 210 pohon. Selain itu, tatusan pohon jenis mahoni, trembesi, sukun, dan tanaman keras lainnya itu juga dibagi-bagikan kepada warga Kota Pahlawan yang berlibur di Taman Bungkul. "Aksi bagi-bagi pohon bantuan Perhutani, Dinas Pertamanan Surabaya, dan DAS Brantas itu bertujuan untuk `mendinginkan` kota dan sekaligus menandai Dies Natalis SIKLUS-ITS ke-21," katanya. Untuk GPS, katanya, akan melakukan acara keliling kota dengan sepeda pancal pada setiap hari Sabtu dan Minggu. "Kendaraan bermotor merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan, karena kendaraan bermotor menghasilkan emisi gas buang yang buruk," katanya. Dalam aksi keliling kota dengan sepeda pancal dan penanaman pohon itu, puluhan mahasiswa juga membentangkan sejumlah poster yang antara lain berbunyi "Save Our Earth From Pollution", "AYo Bersepeda Pancal, Ayo Menanam Pohon", dan "Surabaya-ku Bebas Polusi."(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009