Di tahun 2020 ada tujuh bandara kita yang sedang kita kembangkan, sehingga nanti di 2021 semua bandara kita akan lebih bagus
Jakarta (ANTARA) - PT Angkasa Pura I (Persero) memproyeksikan peningkatan aset menjadi sekitar Rp48 triliun pada 2020.

"Nanti di 2020 proyeksinya meningkat lagi sekitar Rp48 triliun. Jadi itu menunjukkan AP I itu semakin lama semakin besar," ujar Direktur Utama AP I Faik Fahmi di Jakarta, Jumat.

Faik Fahmi mengatakan bahwa peningkatan aset di AP I itu mengalami kenaikan dari Rp31 triliun pada 2018 menjadi Rp42,8 triliun pada 2019.

"Kalau kita melihat dari sisi fisik bangunan dan kemudian kualitas mulai terlihat peningkatan kapasitas di seluruh bandara yang kita kelola," katanya.

Selain itu Fahmi juga menambahkan bahwa AP I secara strategis sedang giat-giatnya membangun seluruh bandara yang dikelola AP I dalam satu sampai dua tahun ke depan dalam rangka meningkatkan kapasitas sekaligus kualitasnya agar lebih baik.

"Seperti yang Anda ketahui persoalan dari tahun 2017 adalah lack of capacity, di mana jumlah penumpang jauh lebih tinggi dari kemampuan kita dalam menyediakan kapasitas yang ada," ujarnya.

Dan itu, lanjut Fahmi Faik, sudah mulai dikembangkan pada 2019, bandara Ahmad Yani di Semarang sudah meningkat kapasitasnya. Terus kemudian di Banjarmasin dan kemudian sebentar lagi yang akan diresmikan adalah Bandara New Yogyakarta International Airport. Ketiga bandara itu sudah siap, dan ini menggambarkan perubahan wajah di AP I.

"Di tahun 2020 ada tujuh bandara kita yang sedang kita kembangkan, sehingga nanti di 2021 semua bandara kita akan lebih bagus," katanya.

Menurut dia, proses ini membutuhkan investasi yang tidak sedikit, di mana pada 2019 AP I mengeluarkan investasi sekitar Rp12 triliun realisasinya dan pada 2020 sekitar 10,1 triliun.

"Tentu saja investasi inilah yang dipastikan berjalan dengan baik. Untuk memastikan hal tersebut dari sisi kemampuan kita dalam mendanai betul-betul memenuhi aspek financial governance-nya," katanya.

Baca juga: Ada Corona, AP I siap capai target pendapatan tahun ini Rp11,5 triliun

Baca juga: AP I: Pelarangan umroh pengaruhi 90 penerbangan/bulan ke Saudi Arabia

Baca juga: Korean Air hentikan penerbangan Maret, AP I mulai hitung dampaknya

Baca juga: 12.703 penerbangan di bandara AP I batal, potensi rugi Rp208 miliar

Baca juga: Penerbangan China-Bali distop, AP I perkirakan kerugian Rp48 miliar

 

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020