Teheran (ANTARA News/AFP)- Iran, Minggu, menyerukan Suriah bekerjasama mendukung persatuan Palestina, membangun kembali Jalur Gaza yang porak poranda akibat perang  dan menghukum Israel.
    
"Kedua negara kita harus aktif mendukung persatuan kelompok-kelompok Palestina, membangun kembali Gaza dan menghukum para pemimpin Zionis sebagai penjahat perang," kata Wakil Presiden Iran, Parviz Davoudi kepada wartawan.
      
Davoudi dalam jumpa pers dengan Perdana Menteri Suriah Mohammad Naji Otri, mendesak Suriah "lebih siaga akan trik-trik politik musuh."
      
Iran-- sekutu dekat Suriah -- adalah pendukung kuat kelompok Hamas  yang menguasai Jaur Gaza dan tidak mengakui Israel musuh bebuyutannya.
      
Perang antara Hamas dan Israel Desember dan Januari menewaskan lebih dari 1.300 warga Palestina dan 13 warga Israel serta menimbulkan kerusakan di wilayah Palestina yang dikuasai Hamas itu.
      
Hamas diboikot oleh banyak negara donor Barat yang menganggap kelompok itu organisasi teroris dan menginginkan bantuan mereka untuk pembangunan kembali Gaza disalurkan melalui Pemerintah Palestina, yang dipimpin Presiden Mahmud Abbas.
      
Dengan menekankan "sikap bersama" yang dipegang Suriah dan Iran, Otri mengatakan kedua negara akan melakukan perundingan yang bertujuan menyetujui tarif istimewa  dalam satu usaha membangun perdagangan bebas.
      
Dukungan Suriah pada kelompok-kelompok pejuang Lebanon dan Palestina berbuah saksi-sanksi dari Presiden AS George W.Bush.
        
Akan tetapi, Jumat pengganti Bush, Barack Obama  mengatakan ia akan mengusahakan kesepakatan "prinsip dan berkesinambungan" dengan negara- negara Timur Tengah termasuk Iran dan Suriah.
      
Hamas setuju untuk memulai perundingan rekonsiliasi dengan gerakan Fatah, tulang punggung  Pemerintah Palestina yang wakil-wakil mereka  diusir Hamas secara paksa dari Gaza Juni 2001(*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009