Jakarta (ANTARA News) - Islamic Corporation for Development (ICD) siap mengalokasikan dana sebesar 50 juta dolar AS untuk mengembangkan sektor usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia.

"Dana yang dialokasikan merupakan bagian dari dana global ICD untuk sektor swasta di dunia," kata CEO dan General Manager ICD, Khaleed Al-Aboodi, usai penandatangan kesepakatan pendanaan program UKM dengan Mandala Finance, di sela-sela World Islamic Economic Forum (WIEF), di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan, tujuan kerjasama ICD dengan sejumlah negara termasuk Indonesia adalah demi memperkenalkan perkembangan keuangan Islam kepada negara anggota ICD termasuk Indonesia.

"Indonesia adalah satu pasar penting, di mana pemerintahan mendukung dan terus berupaya memperkuat infrastruktur prinsip-prinsip ekonomi Islam," katanya.

Menurutnya, prinsip ekonomi Islam juga telah mendapat respons positif dari sektor swasta di tengah kondisi krisis keuangan global saat ini, terutama dari bukan negara Islam seperti Rusia, Prancis dan Amerika Serikat.

Namun untuk Indonesia, ia berpendapat, bahwa persentase aset bank Islam masih relatif kecil bila dibanding dengan Malaysia dan Timur Tengah lainnya.

Selain menyiapkan alokasi dana sebesar 50 juta dolar AS, ICD juga sedang melakukan studi program keuangan yang ditawarkan perusahaan terpilih dari sektor swasta di Indonesia dengan total proyek seharga 82 juta dolar AS.

Sedangkan dengan Bank BNI sedang melakukan penjajakan pembentukan bank shariah di Indonesia dengan total modal diperkirakan mencapai 500 juta dolar AS.

Pada kesempatan itu, Al-Boodi yang didampingi Presiden IDB Group Ahmad Mohammed Ali, menandatangani kesepakatan dengan Mandala Finance senilai 8 juta dolar AS yang ditujukan untuk pendanaan program UKM dan peningkatan aset modal.

"Kerja sama ini menjadi awal dari pembangunan kolaborasi ekonomi dan kemitraan strategis untuk mengembangkan atau memodernisasi perusahaan swasta," kata Al-Aboodi.

Ia juga berharap kerja sama ICD dengan perusahaan swasta di tanah air bisa menstimulasi kegiatan investasi di Indonesia.

Sementara itu, Direktur Mandala Finance, Harryjanto Lesmana menjelaskan, pihaknya menyambut baik langkah ICD mendukung sektor swasta di Indonesia tercermin dari kemitraan yang dijalin dengan Mandala Finance.

ICD adalah organisasi multilateral, lembaga pelaksana Islamic Development Bank (IDB) Grup yang didirikan pada akhir tahun 1999 untuk mempromosikan pembangunan ekonomi di negara anggotanya engan prinsip shariah.

"ICD secara teknis dapat membantu perusahaan di Indonesia untuk memahami kerangka sistem keuangan Islam," kata Lesmana. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009