Seoul (ANTARA News) - Amerika Serikat (AS) ingin berdialog dengan Korea Utara, kata utusan khusus baru Washington untuk Pyongyang di Seoul Sabtu.

"Kami telah sampai di sini sekarang. Kami ingin berdialog," kata Stephen Bosworth, dalam kunjungan pertamanya ke Asia sejak dia dipilih bulan lalu oleh pemerintah baru Presiden AS Barack Obama, setiba di bandara Incheon seperti dilaporkan AFP.

Dia menyatakan hal itu ketika ditanya wartawan kapan Washington berencana ke Korea Utara seiring serangkaian ancaman dari Pyongyang yang menyebabkan  ketegangan di semenanjung Korea.

Korea Utara telah mengumumkan siap untuk menembakkan roket atau yang mereka sebut peluncuran satelit. Washington meyakini rencana itu sebagai ujicoba Rudal jarak jauh Taeopodong-2 yang secara teori bisa menjangkau Alaska.

Ditanya apakah dia akan mengunjungi Korea Utara atau bertemu dengan para pejabat Korea Utara, bahkan jika Pyongyang jadi melakukan peluncuran, Bosworth mengatakan bahwa itu adalah `masalah yang pelik.`

"Kami telah mengindikasikan sikap kami kepada mereka mengenai masalah peluncuran rudal, atau peluncuran satelit, atau apapun yang mereka katakan untuk itu. Kami berpendapat bahwa hal itu saran yang sangat menyakitkan," ujarnya.

Bosworth menyerukan kepada Pyongyang agar menyingkirkan semua ancaman terhadap penerbangan-penerbangan Korea Selatan di dekat wilayah udara mereka, dan mengatakan dia tidak berpendapat bahwa peringatan itu sangat tidak bermanfaat.

"Saya berpendapat siapapun akan sangat gembira jika mereka mencabut retorikanya mengenai hal itu," ujarnya.

Pada Kamis lalu, Pyongyang mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menjamin keamanan bagi penerbangan-penerbangan komersial Seoul yang berada di dekat wilayah udaranya, berkaitan dengan latihan militer selama 12 hari antara AS dan Korea Selatan di perbatasan kedua Korea Senin, dan menyatakan latihan militer itu bisa memicu perang.

Pengumuman tersebut adalah yang terakhir dalam serentetan ancaman yang meningkatkan ketegangan-ketegangan dalam beberapa pekan terakhir.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009