Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Negara BUMN memperkirakan, laba bersih seluruh BUMN pada 2009 akan mencapai Rp70 triliun, turun 6,6 persen dari tahun 2008 yang mencapai Rp75 triliun.

"Laba bersih BUMN tahun ini akan lebih kecil dari tahun lalu sebagai dampak dari krisis keuangan global," kata Sekretaris Kementerian Negera BUMN Said Didu di Jakarta, Kamis.

PT Pertamina tetap menjadi penyumbang laba bersih terbesar, disusul PT Telkom, kemudian empat Bank BUMN yaitu Mandiri, BRI, BNI dan BTN, serta BUMN sektor pertambangan dan energi.

Pertamina tahun ini diperkirakan mencetak laba bersih sekitar Rp19-20 triliun.

Said menjelaskan, selain karena dampak krisis ekonomi, penurunan laba juga dipicu merosotnya belanja operasional hampir seluruh perusahaan dimana selama 2009 angkanya diperkirakan mencapai Rp836,34 triliun, lebih rendah dibanding tahun lalu sekitar Rp962 triliun.

Sedangkan belanja barang modal sekitar 138 BUMN mencapai Rp152,05 triliun atau naik dari sebelumnya Rp128,32 triliun.

Bukan hanya laba yang turun, setoran BUMN dalam bentuk dividen ke pemerintah pada 2009 juga diperkirakan turun menjadi Rp26,1 trililun dari yang diusulkan sekitar Rp31,1 triliun. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009