Denpasar, (ANTARA News) - Libur menyambut Hari Raya Galungan menyebabkan suasana jalanan, pertokoan dan fasilitas umum lainnya serta berbagai obyek wisata di sejumlah kawasan di Bali, Selasa, tampak  sepi.

Jalanan di seputar Kota Denpasar maupun yang arah obyek wisata favorit Pantai Kuta, Nusa Dua dan dari Denpasar menuju Gianyar, setiap saat hanya terlihat lalu lalang beberapa kendaraan bermotor.

Hal itu berbeda jauh dengan kondisi hari kerja normal yang banyak diwarnai kemacetan. "Dari Denpasar ke Kuta hanya perlu waktu 20 menit, padahal biasanya mencapai sekitar satu jam akibat terhambat di sejumlah titik kemacetan," kata Ratna N, salah seorang manajer perusahaan travel agen berkantor di Kuta.

Sekolah pada semua jenjang libur sepekan, sementara semua perkantoran pemerintah libur tiga hari, 17-19 Maret, guna memberikan kesempatan kepada umat Hindu untuk mempersiapkan dan merayakan Galungan.

Toko-toko, rumah makan, dan perkantoran swasta, termasuk perbankan juga tutup, sehingga pinggiran jalanan tidak lagi diwarnai kepadatan parkir kendaraan karyawan maupun pengunjung.

Sementara umat Hindu yang tinggal di Denpasar, sebagian besar memilih pulang kampung ke daerah asal yang tersebar di berbagai kabupaten di Bali guna merayakan Galungan bersama keluarga besar masing-masing.

"Toko saya tutup tiga hari. Kami sekeluarga pulang kampung ke Baturiti," kata Ny Sueca, yang sudah bertahun-tahun tinggal dan membuka usaha toko kelontong di kawasan Jalan Gatot Subroto VI, Denpasar.

Pada hari Penampahan Galungan (17/3), umat Hindu merampungkan aktivitas memasang penjor, memotong babi dan memasak menu khas setempat. Seperti warga Banjar Renon Kaja, Denpasar, memotong babi berukuran 153 kilogram yang dibagi 25 kepala keluarga.

Jalanan yang sepi diwarnai semaraknya hiasan penjor yang dipasang di kiri depan gerbang masing-masing rumah sebagai bagian dari ritual menyambut Hari Raya Galungan (18/3).

Sementara berbagai obyek wisata yang biasanya ramai pengunjung, juga terihat tidak begitu semarak. Seperti Pantai Kuta, hanya terlihat beberapa kelompok wisatawan asing dan domestik, sementara sebagian besar pedagang aneka makanan juga libur.

Obyek wisata akan kembali semarak, Kamis (19/3), bertepatan Umanis Galungan, dimana umat Hindu yang sudah merayakan Galungan, akan ramai-ramai mengunjungi berbagai obyek wisata bersama keluarga besar masing-masing.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009