Denpasar (ANTARA News) - Jadwal kampanye Partai Demokrat di Bali, Sabtu (21/30) yang direncanakan menghadirkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Dewan Pembina PD, bersamaan dengan hari hening dunia atau "World Silent Day" yang untuk pertamakalinya dilaksanakan pada hari yang sama.

Sehubungan dengan hal tersebut, Agung Wadana selaku Tim World Silent Day/Kolaborasi Bali untuk Perubahan Iklim, Jumat di Denpasar, melayangkan surat seruan kepada DPD Partai Demokrat Bali, yang isinya mengimbau agar kampanye pemilu tersebut dilaksanakan dengan memperhatikan tujuan pelaksanaan hari hening dunia itu.

Seruan itu menyarankan agar kampanye pemilu dilakukan secara kreatif, yang mendukung pelaksanaan hari hening dunia sesuai aspirasi masyarakat Bali yang dicetuskan saat konferensi perubahan iklim di Nusa Dua, Desember 2007, seperti memperhatikan aspek-aspek ramah lingkungan.

"Tapi kami belum mengetahui bagaimana respon DPD Partai Demokrat terhadap seruan tersebut. Kami coba mengirimkan copy surat itu ke orang-orang dekat Presiden SBY. Mudah-mudahan beliau memahami dan bahkan merespon positif," kata Agung Wardana yang juga Direktur Eksekutif Walhi Daerah Bali.

Kampanye Partai Demokrat direncanakan berlangsung di Lapangan Padanggalak, yang dekat Pantai Padanggalak, kawasan Pantai Sanur, Denpasar, bersamaan dengan kegiatan yang mengusung tema "Beri Bumi Satu Hari Untuk Bernafas" tersebut.

Kolaborasi Bali untuk Perubahan Iklim mengajak semua pihak, penghuni bumi, untuk meniti jalan hening melalui "World Silent Day For the Earth". Kampanye ini mengimbau setiap individu berkontribusi mengurangi emisi gas rumah kaca yang memicu pemasanan global dan perubahan iklim.

Aktivitas yang bertujuan menyelamatkan bumi ini berlangsung Sabtu (21/3) pukul 10.00-14.00 Wita, dengan meminta masyarakat mematikan peralatan listrik, kurangi penggunaan kendaraan bermotor dan aktivitas boros sumberdaya lain, tanam pohon, bina hubungan dengan keluarga, rekan kerja, dan tetangga.

Kampanye hening empat jam adalah langkah awal menuju Hari Hening Dunia, yang diinspirasikan dari Bali. Tanggal 21 Maret adalah ekuinoks utara dan hari Kehutanan Dunia, dirangkai dengan 22 Maret yang merupakan Hari Air. Semuanya sebagai simbol kehidupan.

"Anda juga bisa memilih hari, jam dan cara hening. Yang penting adalah berparstisipai dalam upaya menyelamatkan bumi," ucap Anton Muhajir, salah seorang aktivis lingkungan di Bali yang menyebarluaskan seruan pelaksanaan hari hening dunia tersebut.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009