Pandeglang (ANTARA News) - Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Dr Akhmad Mukhlis Yusuf mengatakan, media internet sudah seharusnya "dikuasai" mahasiswa, karena seluruh informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan mahasiswa ada di dalam dunia maya itu. "Meski dunia ini luas, namun akan terlihat sempit bila kita membuka internet, dan banyak pengetahuan yang diperoleh melalui internet itu, mulai dari lowongan kerja sampai dengan pemberian bea siswa," katanya di hadapan 250 mahasiswa peserta seminar nasional "Peran dan Tanggung Jawab Pers dalam Pembangunan Etika dan Moral Bangsa" di Pandeglang, Banten, Sabtu. Seminar yang diprakasai Fakultas Agama dan FISIP Universitas Mathla`ul Anwar Banten itu menampilkan pembicara lain yakni Pemimpin Redaksi Majalah Berita Mingguan (MBM) TEMPO Thoriq Hadad dan Pemimpin Umum Jurnal Nasional N. Syamsudin Ch Haesy. Menurut Mukhlis, sangat disayangkan jika mahasiswa tidak pernah mengoperasikan internet, padahal teknologi itu bisa terjangkau sampai ke pelosok desa, bahkan tidak memerlukan biaya besar bila lembaga atau perguruan tinggi menyediakan akses HotSpoot. "Kami sarankan kepada rektorat agar di Universitas Mathla`ul Anwar dipasang HotSpoot, kami akan membantu menghubungi Telkom," katanya. Ia mengatakan, mahasiswa adalah generasi penerus yang akan menentukan keberhasilan pembangunan di daerahnya masing-masing, dan di tangan mahasiswa pulalah akan terjadi perubahan pembangunan di wilayahnya. "Pembangunan di suatu daerah tidak akan berubah bila tidak ada yang ingin mengubahnya, dan mulailah dari sekarang berpikir untuk mengubah Kabupaten Pandeglang ini menjadi maju untuk lima tahun ke depan," kata Mukhlis yang juga `putra daerah` Pandeglang itu. Internet, katanya, merupakan salah satu wadah yang tepat bagi mahasiswa agar melek terhadap teknologi dan informasi yang semakin lama semakin canggih, yang pada gilirannya mahasiswa tidak lagi terbatas pengetahuannya pada satu daerah saja, tetapi dapat mengetahui apa yang terjadi di dunia dalam seketika.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009