Kendari (ANTARA News) - Padi varietas Mekongga yang merupakan produk Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tenggara (Sultra), kini diminati oleh para petani di Pulau Jawa. Dua orang peneliti BPTP Sultra, Ir Idris Hadade MS dan Ir Suharno, di Kendari, Minggu, mengatakan, penyebaran bibit varietas padi yang menggunakan salah satu nama gunung di Sultra itu tidak hanya digemari oleh petani lokal, tetapi telah meluas di kalangan petani di Jawa. Menurut Idris yang juga merupakan salah seorang peneliti padi varietas Mekongga ini, tingkat produktivitas padi Mekongga yang ditanam oleh petani di Pulau Jawa mencapai sekitar enam ton per hektare atau lebih tinggi dibandingkan dengan produksi yang ditanam oleh petani di Sultra dengan tingkat produktivitas sekitar 4-5 ton/ha. "Bahkan padi varietas Mekongga ini juga memiliki kelebihan lain dari padi varietas lain, sehingga banyak petani, baik petani lokal dan di daerah lain, terutama kalangan petani di Pulau Jawa, mengembangkan padi tersebut untuk meningkatkan produksi pertanian mereka," ujar Idris. Suharno mengatakan, selain padi Mekongga, BPTP Sultra sebelumnya telah meluncurkan padi varietas lokal lain bernama padi Konawe (diambil dari nama salah satu sungai besar yang menjadi sumber pengairan di Sultra), yang juga sangat diminati oleh petani lokal. Menurut dia, dengan kehadiran padi varietas unggulan lokal dan padi varietas lain, telah menjadi pilihan bagi petani di Sultra untuk mengembangkan tanaman padi sesuai dengan kebutuhan pasar, sehingga daerah ini juga menjadi salah satu lumbung pangan nasional. Varietas padi Konawe dan Mekongga dikembangkan petani untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan ekspor, karena kedua varietas lokal itu memiliki tingkat produksi dan mutu yang baik.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009