masyarakat Batam yang terpapar belum ada
Batam (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Batam Kepulauan Riau memutuskan untuk meniadakan aktivitas massal, selama 14 hari ke depan, atau hingga Senin (30/3).

"Kami sepakat untuk merekomendasikan kepada Wali Kota dan pimpinan daerah, sampai 14 hari ke depan tidak ada aktivitas massal," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Batam, Amsakar Achmad di Batam, Senin.

Ia mengatakan, sejatinya sejumlah acara sudah dijadwalkan selama dua pekan ke depan, di antaranya sejumlah Musrembang, MTQ tingkat kecamatan, perayaan Isra Miraj dan Hari Raya Nyepi.

Baca juga: Untuk tangani COVID-19, Batam siapkan anggaran Rp4 miliar
Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 minta warga Batam hindari ke Singapura


Sekolah di kota yang berseberangan dengan Singapura juga ditiadakan. Semua aktivitas belajar mengajar dilakukan dalam sistem dalam jaringan, atau e-learning.

"Gubernur juga sudah membuat surat edaran agar SMA tidak melakukan aktivitas," kata dia.

Pria yang menjabat sebagai Wakil Wali Kota Batam itu meyakinkan, bahwa seluruh pihak sepakat melakukan gerak cepat untuk meminimalkan sebaran virus corona.

Semua dilakukan untuk sebagai pencegahan, karena hingga kini, ia memastikan tidak ada warga setempat yang terpapar SARS-CoV-2.

"Masyarakat Batam yang terpapar belum ada. Sampel yang dikirim, balik semua masih negatif," kata dia.

Menurut dia, kondisi itu luar biasa, mengingat Batam adalah kota perlintasan yang berbatasan dengan negara jiran.

Baca juga: Rakornas Forum Sekda Seluruh Indonesia di Batam ditunda
Baca juga: Batam liburkan sekolah dua pekan untuk cegah penularan COVID-19
Baca juga: Batam larang rapat di ruang tertutup demi hindari penularan COVID-19

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020