... saya ralat, itu bukan perawat RSPI...
Jakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Penyakit Infeksi dr Sulianti Saroso di Jakarta Utara, menegaskan tenaga medis perawat yang dikabarkan meninggal karena infeksi virus Corona (Covid-19) bukan pegawainya.

"Kemarin saya ralat, itu bukan perawat RSPI. Saya tegaskan karena ini adalah rumah sakit infeksi maka seluruh dokter sampai tingkat bawah mereka sadar mereka bekerja di rumah sakit infeksi," ujar Direktur Utama RSPI dr Sulianti Saroso, Mohammad Syahril, di Jakarta, Senin.

Baca juga: Pelajaran berharga dari pasien sembuh COVID-19

Syahril mengatakan atas dasar kesadaran seluruh tenaga media, mereka sepatutnya sudah mengetahui untuk menjaga keamanan dan keselamatan diri.

"Tidak ada orang yang nekat," ujar dia.

Baca juga: RSPI tambah 15 ruang isolasi antisipasi eskalasi pasien Covid-19

Selama masa penanganan pandemi Covid-19 berjalan, pihak RSPI dr Sulianti Saroso menjamin kesehatan dan daya tahan tubuh para tenaga medis yang bertugas dengan rutin memberi suplemen tambahan.

Syahril meminta masyarakat tidak panik menghadapi COVID-19 dengan melakukan tes dan meminta surat bebas virus corona.

Baca juga: Lima pasien negatif COVID-19 dipulangkan dari RSPI

"Jangan sampai panik semuanya ramai-ramai periksa corona dan minta bebas corona itu tidak ada. Bahkan yang tadi sembuh pun itu kami tidak membuat sertifikat bebas corona (COVID-19) ya, tidak ada sampai ke sana," kata dia dalam konferensi pers di RSPI dr Sulianti Saroso, Jakarta, Senin.

Menurut dia, masyarakat bisa memeriksakan diri ke rumah sakit rujukan nasional untuk COVID-19 itu, tapi keputusan untuk mengambil sampel dengan swab bergantung kepada dokter.

Baca juga: Seperti apa ruangan isolasi COVID-19?

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020