Singapura (ANTARA News) - Harga minyak turun di perdagangan Asia Rabu setelah sebelumnya naik hingga ke level tertinggi dalam empat bulan atas harapan bahwa kenomi AS akan bangkit, kata pengamat seperti dikutip AFP.

Kontrak berjangka utama di New York, minyak mentah light sweet untuk penyerahan Mei, turun 71 sen menjadi 53,27 dolar AS per barel pada perdagangan sore setelah pada Selasa ditutup pada level 53,98 dolar AS.

Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Mei turun 82 sen menjadi 52,68 dolar.

Kebijakan moneter yang akan dilaksanakan pemerintah AS untuk membersihkan perbankan dari aset-aset bermasalah menjadi sentimen positif pasar, kata pengamat.

"Kami yakin komoditas akan menjadi aset yang diuntungkan dari kebijakan ekspansi moneter ini," kata Rod Smyth, seorang ahli strategi pada Riverfront Investment Group, dalam catatannya pada klien.

"Jika stimulus itu bekerja dan permintaan ekonomi bangkit, komoditas yang sensitif ekonomi seperti minyak dan metal akan diuntungkan."

Kementerian Keuangan AS mengeluarkan kebijakan yang sudah lama ditunggu-tunggu pada hari Senin lalu untuk membeli aset-aset bermasalah dari sistem finansial dengan menggunakan dana pemerintah, pinjaman ke investor dan jaminan yang bisa menarik modal pribadi.

Namun demikian, pengamat yang lain mengungkapkan hal sebaliknya.

"Sementara pasar sudah mulai bergairah, dan investor mulai merasa bahwa yang terburuk sudah mulai berlalu, masih banyak hal yang bisa berakibat buruk," kata John Kilduff dari MF Global.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009