Lamongan (ANTARA News) - Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa mengaku dirinya sempat disarankan beberapa teman agar melapor ke Fair Election Divisi di PBB dan Carter Center untuk menindaklanjuti temuan kasus daftar pemilih tetap (DPT) Pilgub Jatim. "Tapi, saya masih mempercayakan kepada parpol pendukung saya selama ini," katanya setelah membuka peringatan Hari Lahir (Harlah) Muslimat NU ke-63 di Asrama Haji Lamongan, Jawa Timur, Kamis. Oleh karena itu, mantan Cagub Jatim itu mengingatkan semua partai politik (parpol) untuk mewaspadai manipulasi DPT dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2009. "Jangan sampai kasus Sampang dan Bangkalan (Madura) terulang dalam Pemilu dan Pilpres," katanya. Menurut dia, dengan terungkapnya kasus dugaan manipulasi DPT pada Pemilihan Gubernur Jatim 2008 oleh mantan Kapolda Jatim Irjen Pol Herman S. Sumawiredja, hendaknya menjadi pelajaran terkait kepentingan publik, bukan hanya kepentingan parpol. "Masyarakat akan bisa menilai sendiri, mana yang salah dan benar. Tim saya menemukan DPT fiktif sebanyak 500 ribu pada Pilgub Jatim yang lalu," katanya. Dalam kesempatan itu, Khofifah mengimbau anggota Muslimat NU tidak golput (golongan putih atau tidak memilih), namun menggunakan hak pilih untuk memilih kader-kader muslimat yang maju sebagai caleg DPRD II, DPRD I, dan DPR RI. Acara itu juga dihadiri Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) Departemen Pertanian Zainal Bachrudin untuk meresmikan outlet pertanian Muslimat NU, serta dihadiri sejumlah kiai.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009