Kalau kondisinya belum memungkinkan kita liburkan lagi
Jakarta (ANTARA) - Manajemen Persita Tangerang masih mencari opsi terbaik untuk tetap menjalankan program klub di tengah wabah Covid-19 dan kemungkinan bakal memperpanjang jatah libur pemain hingga situasi kondusif.

"Sekarang kita setelah dipertandingan terakhir kita libur dulu sampai empat hari, nanti kita lihat kondisinya dua hari ke depan seperti apa. Kalau kondisinya belum memungkinkan kita liburkan lagi pemain," ujar Manajer Persita I Nyoman Suryanthara di Jakarta, Rabu.

Awal rencana, para pemain akan kembali berkumpul pada Kamis besok pasca diliburkan usai menjalani laga tandang melawan Tira Persikabo pekan kemarin.

Baca juga: Raphael Maitimo pulang kampung ke Persita Tangerang

Namun masih dilakukannya penanganan Covid-19 di tanah air serta diperkuat dihentikannya kompetisi oleh PSSI serta PT LIB, membuat manajemen harus memutar otak untuk melindungi seluruh pemain dan ofisial.

"Sekarang kita libur empat hari, nanti kita Kamis baru berkumpul lagi dan kita lihat lagi kalau keadaan membaik kita kumpul semua," kata dia.

Menurut dia, Persita sebelumnya telah menyusun program yang telah dirancang pelatih untuk mengisi jeda kompetisi karena bersamaan dengan jadwal laga timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2022, meski pada akhirnya ditunda juga.

Baca juga: Widodo C. Putro nilai pemain Persita masih lakukan kesalahan mendasar

Pihak manajemen pun akan terus memantau perkembangan perihal kemungkinan para pemain kembali berlatih di sela-sela jeda kompetisi.

Mengenai kemungkinan penundaan Liga 1 diperpanjang, pihaknya siap memberikan dukungan terhadap keputusan yang diambil PSSI maupun PT LIB.

"Intinya kita sih menyambut positif langkah PSSI untuk memberhentikan liga ini karena memang keadaan tidak bisa kita duga dan kita juga harus ambil sikap kooperatif juga. Klub-klub kooperatif juga untuk menangani kejadian ini," kata dia.

Baca juga: Manajemen Persita sarankan PSSI segera tetapkan regulasi

Baca juga: Persita Tangerang resmi ganti logo klub

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020