"Pidato Presiden Amerika tersebut menunjukkan bahwa ia rendah diri dan mengarah pada imperialis congkak. Sistem telah menyelimuti dirinya," kata Letjen (Purn) Hamid Gul.
Kepada wartawan, mantan direktur jenderal Dinas Intelijen Antar-Lembaga (ISI) ini mengatakan, penambahan tentara di Afghanistan hanya akan memperbesar masalah AS dan meramalkan kekalahan pasukan asing dalam waktu dua tahun.
Ia mengatakan tak ada negara adidaya yang dapat mengubah takdir (di Afghanistan) dan menyebut AS telah mencampuri urusan dalam negeri negara lain serta telah menentang pemulihan hakim yang dipecat oleh mantan presiden Pervez Musharraf.
"AS harus tunduk pada keinginan rakyat Pakistan," kata Gul. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009