Bagi tamu tempat penginapan pelancong yang terpaksa memanjangkan waktu penginapan sepanjang Perintah pengendalian Pergerakan dilakukan, mereka bisa mendaftar masuk ke tempat penginapan pelancongan sesuai dengan dana masing-masing
KUALA LUMPUR (ANTARA) - Kementerian Pariwisata, Seni dan Budaya Malaysia membatalkan kampanye Tahun Kunjungan Malaysia 2020 (Visit Malaysia 2020) untuk mencegah penularan pandemik corona.

Menteri Pariwisata Seni dan Budaya Malaysia,  Nancy Shukri dalam siaran pers di Putrajaya, Kamis, mengatakan pihaknya juga membatalkan penginapan para tamu di tempat-tempat penginapan obyek wisata selama pelaksanaan Perintah Pengendalian Pergerakan (Movement Control Order) pada (18/3) hingga (31/3).

Kementerian juga menutup semua urusan di gerai dan layanan daring bagi permohonan baru, pembaharuan izin pengendalian wisata, pramuwisata, Institut Latihan Pariwisata, spa dan pusat pijat kaki (PUK) hingga 31 Maret 2020.

Sejalan dengan siaran pers oleh Majelis Keselamatan Negara, ujar dia, Kantor Perdana Menteri mengatakan sehubungan Perintah Pengendalian Pergerakan maka semua tempat penginapan wisatawan diperbolehkan untuk beroperasi secara minimum.

Namun, ujar dia, semua tamu tempat penginapan wisatawan hendaklah berada di dalam kamar penginapan mengikuti waktu karantina terkait dan sajian makanan hendaklah dibuat dalam pelayanan dalam ruangan.

Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Riau sakit setelah pulang dari Malaysia
Baca juga: Malaysia terapkan "lockdown" 18-31 Maret 2020


Proses pendaftaran tamu  ke tempat penginapan pelancong diperbolehkan tetapi dalam skala yang kecil dan dibatasi.

"Bagi tamu tempat penginapan pelancong yang terpaksa memanjangkan waktu penginapan sepanjang Perintah pengendalian  Pergerakan dilakukan, mereka bisa mendaftar masuk ke tempat penginapan pelancongan sesuai dengan dana masing-masing. Walau bagaimanapun, wisatawan domestik baru yang ingin mendaftar masuk ke tempat penginapan wisatawan tidak dibenarkan," katanya.

Pihaknya menyerukan kepada warga agar mematuhi aturan jaga jarak sosial  sepanjang Perintah Pengendalian Pergerakan ini berlaku dan mendapatkan informasi dari sumber yang sahih.

Presiden Malaysia Tourism Council (MTC) Uzaidi Udanis ketika dimintai tanggapan mengatakan pihaknya mendukung langkah kementerian karena merupakan tindakan yang realistis.

Baca juga: Malaysia setelah "lockdown" 18 Maret 2020
Baca juga: Malaysia peringatkan penyebaran virus corona jika pembatasan diabaikan

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020