Jakarta (ANTARA News) - PT First Media memperkenalkan produk baru, FastNet SOHO (Small Office Home Office), akses internet cepat yang ditujukan untuk pelaku bisnis dan perkantoran dengan harga murah.

"Kalangan pengusaha terutama Small Medium Enterprise saat ini sangat membutuhkan koneksi internet yang dapat menunjang hubungan bisnis dengan partner mereka secara efisien," kata Chief Executive Officer First Media DR. Yen Hsu, dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa.

Menurut Yen Hsu, koneksi internet "broadband" yang saat ini masih ditawarkan dengan harga yang tinggi.

Dengan harga Rp695.000 per bulan dengan kecepatan sampai dengan 1500 Kbps (kilo bites per detik) tanpa batas penggunaan, First Media menargetkan penjualan kepada pelanggan SOHO seperti perkantoran, restoran, cafe, ruko, rumah kantor, sekolah, dan lembaga kursus.

Industri Informasi dan Teknologi di Indonesia diproyeksikan akan bernilai 3,2 miliar dolar AS pada tahun 2009 dan akan berkembang menjadi 4,6 miliar dolar pada 2012 mendatang.

Nilai pertumbuhan ini merupakan salah satu yang tertinggi di kawasan ASEAN. Hal ini dipicu oleh besarnya jumlah penduduk, masih kecilnya penetrasi PC, dan semakin terjangkaunya harga untuk "notebook" (komputer jinjing) dan "desktop", khusus untuk notebook, penjualan diperkirakan akan menjadi dua kali lipat di mana sebagian besar diserap oleh pasar Usaha Kecil dan Menengah, seperti yang dilaporkan dalam Indonesia IT Report 2008 yang dikeluarkan oleh BMI.

Berdasarkan www.internetworldstats.com total pengguna internet di Indonesia di 2008 adalah 25 juta dengan pertumbuhan lebih dari 1.000 persen dalam 10 tahun terakhir.

Pertumbuhan jumlah komputer ini tentunya akan berdampak langsung kepada kebutuhan akan koneksi internet. First Media, dengan jaringan Hybrid Fiber Coaxial yang telah ada, yang merupakan jaringan "broadband" terbesar dan terluas di Indonesia, memberikan solusi akses internet "broadband" yang terjangkau, cepat dan tanpa batas penggunaan yang dapat diandalkan.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009