Bat Ayin, Tepi Barat (ANTARA News)- Seorang anak laki-laki Israel berusia 13 tahun dan seorang lainnya berusia tujuh tahun cedera ketika seorang warga Palestina yang memegang kampak mengamuk di sebuah permukiman di Tepi Barat , kata para dokter.

Kedua anak itu diserang Kamis tengah hari di permukiman Bat Ayin selatan Bethlehem , kata mereka.

Warga Palestina yang melakukan serangan itu melarikan diri dari lokasi kejadian itu.

Militer Israel sedang melakukan pencarian terhadap pelaku di daerah itu dan penduduk dari permukiman-permukiman lainnya di daerah itu diperintahkan untuk tetap tinggal di rumah, kata laporan radio dan televisi.

"Saya berada dekat kantor-kantor permukiman itu ketika saya melihat seorang warga Palestina yang membawa kampak berlari kearah saya," kata Avinoum , seorang saksi mata yang melihat serangan itu.

Bat Ayin adalah salah satu dari permukiman-permukiman paling radikal di Tepi Barat yang diduduki. Sebagian besar dari sekitar 1.000 penduduk adalah para pemukim garis keras yang biasanya melarang warga Palestina memasuki perbatasan-perbatasan permukiman itu.

Ini merupakan serangan pertama seperti itu sejak PM Benjamin Netanyahu secara resmi berkuasa Selasa.

Pemilihan Netanyahu , yang menentang pembentukan sebuah negara Palestina , makin memicu kekhawatiran warga Palestina dan masyarakat internasional atas masa depan proses perdamaian di Timur Tengah.

Serangan sebelumnya di Tepi Barat terjadi 15 Maret ketika dua polisi ditembak mati dekat permukiman Massua di Lembah Jordan utara.

Dalam sebuah pernyataan Kamis, Michael Ben Ari dari Partai Persatuan Nasional yang pro pemukim , mengatakan serangan itu adalah satu konsekuensi dari tindakan Israel yang menyingkirkan penghalang-penghalang jalan di wilayah Palestina yang diduduki.

"Kami memperingatkan bahwa penyingkiran penghalang-penghalang jalan akan membawa malapetaka," katanya. Menteri pertahanan Ehud" Barak bertangungjawab atas apa yang terjadi."

Israel memiliki lebih dari 500 penghalang jalan di Tepi Barat, dengan 121 permukiman di Tepi Barat, dan ini sangat membatasi kebebasan bergerak di wilayah yang dihuni sekitar 2,4 juta warga Palestina.

Permukiman-permukiman Israel di Tepi Barat adalah salah satu masalah utama dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun. Masyarakat internasional menganggap semua permukiman di wilayah itu ilegal.

Kelompok Peace Now yang anti permukiman mengatakan ada sekitar 280.000 pemukim Israel sekarang tinggal di sekitar 121 permukiman di Tepi Barat. Sedangkan sekitar 200.000 pemukim tinggal di Jerusalem timur yang dicaplok negara Yahudi itu.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009