Jakarta (ANTARA News) - Selain menegaskan lagi pencalonannya sebagai presiden mendatang pada Pemilihan Presiden 8 Juli 2009, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnputri juga menyatakan ingin membuat Indonesia yang mandiri dan berdikari.

Penegasan Mega dikemukakannya dalam rapat akbar partainya di Gelora Bung Karno di Senayan Jakarta, Sabtu, yang dihadiri ribuan orang.

Megawati mengemukakan keinginannya meneruskan program-programnya sewaktu menjadi presiden tahun 2001-2004 karena belum selesai, yaitu menjadikan bangsa yang mandiri dan berdikari.

"Saya sangat sedih dalam lima tahun ini sebagai negara yang memiliki kekayaan alam berlimpah, tetapi banyak masyarakatnya bermental miskin dan negaranya masih menggantungkan pada utang," katanya.

Oleh karena itu, jika PDIP memenangi Pemilu 9 April 2009 dan Pilpres 8 Juli 2009, Megawati akan menyatukan seluruh rakyat untuk mengangkat harga diri dan tidak menggantungkan pada utang luar negeri.

Tekad ini menjadi terusan dari kontrak politik partai itu dan seluruh calegnya dari semua tingkatan lembaga parlemen, dengan rakyat.

Kontrak politik berisi kesiapan apabila terpilih sebagai anggota parlemen harus memperjuangkan tiga agenda, yaitu meningkatkan daya beli masyarakat dan menurunkan harga sembako, menciptakan lapangan kerja baru bagi jutaan orang dan meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia.

Mega mengajak kadernya memenangkan pemilu legislatif dan Pilpres 8 Juli 2009 dan untuk itu mesti berkonsolidasi.

"Dalam 1,5 tahun sejak 2005, PDIP telah berhasil memperkuat konsolidasi internal partai. Dalam Pilkada kabupaten/kota, PDIP berhasil mnempatkan 46 persen kader," kata Megawati.

Dia mengajak seluruh kader PDIP untuk ikut mengawasi kemungkinan terjadinya manipulasi pada Pemilu 9 April 2009.

"Jika hal itu terjadi, maka segala pengorbanan masyarakat dalam proses demokrasi seperti kampanye pemilu akan sia-sia," katanya.

Kampanye di Kawasan Senayan ini juga dihadiri lengkap para pembesar partai seperti Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP Taufiq Kiemas, Sekjen PDIP Pramono dan Ketua DPP PDIP Adang Ruchiatna. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009