Bandung (ANTARA News) - Agung (25) dan Firman (14 Bulan), Ayah dan anak kandung warga Kampung Halte Desa Cipatat RT01 RW04 Kabupaten Bandung Barat terpaksa di rawat di RSHS Bandung karena susfect (diduga) Flu Burung. Kepala Puskesmas Cipatat, drg Wahyu, Sabtu, mengatakan, sebelum dirujuk ke RSHS Bandung, kemarin (3/4) Agung dan Firman sempat mendapat perawatan dari pihaknya. "Sebelumnya kami memang datang ke kediaman bapak Firman dan setelah dicek memang ada tanda-tanda terkena flu burung seperti batuk, sesak nafas dan demam," katanya. Menurutnya, mengetahui adanya tanda-tanda flu burung, pihaknya langsung merujuk Firman ke RSHS Bandung untuk mendapatkan perawatan lebih intensif. "Malam kemarin, sekitar pukul 09.30 malam, kami membawa Firman ke RSHS Bandung sedangkan anaknya Firman dibawa tadi pagi sekitar jam 10.00 pagi" katanya. Ia menjelaskan, pada hari Senin (30/3) lalu, pihaknya mendapat laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat bahwa di daerah Desa Halte banyak ditemukan ayam mati mendadak. "Senin kemarin, Dinas Kesehatan melakukan sidak ke Desa Halte terkait laporan warga yang menyatakan banyak ayam mati mendadak," ucap drg Wahyu. Mengetahui hal tersebut, Dinas Kesehatan dan Peternakan Kabupaten Bandung langsung melakukan penyemporatan cairan disinfektan di Desa Halte. Saat ini, kedua pasien susfect flu burung asal Desa Halte tersebut dirawat di ruang Flamboyan RSHS Bandung. Pihak RSHS Bandung, melalui Tim Penanganan Flu Burung, dr Hadi Yusuf membenarkan bahwa ada dua pasien susfect flu burung asal Cipatat, Kabupaten Bandung Barat di rawat di ruang Flamboyan RSHS Bandung. "Benar ada pasien baru suspect flu burung yang di rawat di sini, inisialnya A umurnya 25 tahun dan F umurnya 14 bulan, keduanya itu ayah dan anak kandung," katanya singkat. Ia menjelaskan, bahwa dua pasien tersebut sempat melakukan kontak langsung dengan unggas di tempat tinggalnya yang mati mendadak. "Unggas di tempat tinggal pasien banyak yang mati, mendadak, ditakutkan mereka terkena flu burung," kata dr Hadi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009