New York, (ANTARA News) - Associated Press (AP), Senin, mengumumkan pengurangan harga guna membantu surat kabar yang menjadi anggotanya dan terhuyung akibat merosotnya penghasilan dari iklan dan mengatakan kantor berita itu akan menuntut jaringan Internet yang menggunakan artikel anggotanya tanpa izin.

Perubahan yang diumumkan AP tersebut dalam pertemuan tahunannya di San Diego meliputi perkiraan penurunan harga baru sebesar 35 juta dolar AS buat 2010, selain 30 juta dolar AS yang sudah dilakukannya buat 2009.

Kantor berita yang berusia 163 tahun tersebut akan mengizinkan surat kabar anggota untuk membatalkan keanggotaan mereka dengan pemberitahuan satu tahun lebih dulu, bukan dua tahun. AP akan menawarkan potongan harga bagi surat kabar yang tetap berpegang pada pemberitahuan pembatalan dua tahun.

"Kami merasa sangat penting untuk membantu anggota kami selama masa sangat sulit ini, dan semua anggota ini memperlihatkan komitmen yang dalam untuk melakukan itu," kata Dean Singleton, kepala pelaksana dan pemimpin anggota AP, MediaNews Grouo, yang berpusat di Denver.

AP juga mengancam akan "melakukan tindakan hukum dan legislatif" terhadap jaringan Internet yang tak mendapat izin secara layak bagi penyiaran berita, dan berencana mengembangkan sistem guna melacak berita anggotanya yang disiarkan secara online guna memastikan apakah berita tersebut digunakan secara sah.

"Kami tak lagi dapat berpangku tangan dan menyaksikan pihak lain menggunakan hasil kerja kami dengan teori hukum yang menyesatkan," kata Singleton.

Pengumuman itu disampaikan sehari sebelum Pemimpin Pelaksana Google Inc Eric Schmidt berbicara dalam pertemuan tahunan Newspaper Association of America, yang juga berada di San Diego.

Meskipun AP tak menyebut nama Google, banyak surat kabar marah terhadap jaringan mesin pencari yang terkenal tersebut karena mereka menyatakan jaringan itu menyedot hasil yang mestinya mengalir ke jaringan mereka sendiri dan bukan ke tempat seperti Google serta Yahoo Inc.

Perubahan harga AP tersebut terjadi saat banyak surat kabar memutuskan hubungan kerja dengan karyawan mereka, mengajukan pernyataan bangkrut dan, makin banyak, tutup karena penghasilan mereka dari iklan merosot dan bahkan hilang.

Oktober lalu, AP membekukan rencana bagi susunan harga baru akibat keluhan dari surat kabar anggota, yang menyatakan mereka tak dapat menanggungnya.

Sebagian surat kabar mengancam akan membatalkan keanggotaan mereka, sehingga membuat AP berusaha menemukan cara untuk mempertahankan mereka. Satu pilihan baru yang ditawarkan kantor berita tersebut ialah layanan terbatas bagi surat kabar "dengan kebutuhan minimal liputan nasional dan dunia"

Pengurangan itu memiliki dampak. AP, kerja sama nir-laba yang dibentuk oleh surat kabar anggota, memperkirakan penghasilannya dari surat kabar AS akan anjlok sampai sepertiga antara 2008 dan 2010.

Pada 2007, 25 persen dari penghasilannya sebesar 710 juta dolar AS bersumber dari surat kabar AS.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009