Denpasar (ANTARA News) - Jenazah Kapten Pnb Gede Agus Tirta, kapten pesawat Fokker-27 milik TNI AU yang kecelakaan di Bandara Husein Sastranegara Bandung, tiba di Lanud Ngurah Rai Bali, Selasa.

Kehadiran jenazah dalam peti berselubung bendera Merah Putih itu, disambut "hujan" tangis anggota keluarga dan kerabat almarhum yang menunggu di ruang "base ops" Lanud Ngurah Rai.

Jenazah yang diberangkatkan dari Husein Sastranegara dengan pesawat Hercules TNI AU itu, diterima pasukan pimpinan Danlanud Ngurah Rai Letkol Pnb Umar Fathurrohman.

Setelah melewati upacara penyambutan militer, jenazah Kapten Agus diserahkan kepada keluarga yang datang dari Desa Ababi, Kabupaten Karangasem, Bali bagian timur.

Begitu diterima pihak keluarga, jenazah langsung diberangkatkan dari Ngurah Rai menuju rumah duka dalam pengawalan puluhan petugas.

Putu Nala, istri ahmarhum dan kedua anaknya yang masih kecil, Putu Tara dan Nyoman Krisna, hadir pada penyambutan jenazah siang itu.

Putu Nala tak kuasa menahan tangis begitu melihat peti jenazah tiba di Labud Ngurah Rai dan sempat harus dipapah masuk ke mobil rombongan penjemput meninggalkan Lanud Ngurah Rai.

Menurut keluarga, jenazah almarhum akan dimakamkan hari Rabu (8/4) di setra Desa Ababi, Kecamatan Abang, sekitar 90 kilometer timurlaut Kota Denpasar.

"Jenazah Kapten Agus akan langsung kami makamkan karena tidak dibenarkan menyelenggarakan pengabenan (kremasi) karena di Bali masih berlangsung Karya Agung Panca Bali Krama di Pura Besakih," kata Wayan Redika, paman almarhum.

Lulusan terbaik Akademi Militer TNI AU tahun 2000 ini dikenal sebagai jago silat dengan prestasi tingkat nasional.

Kapten Agus dan 23 personel TNI AU lainnya, gugur hari Senin (6/4) dalam sebuah kecelakaan pesawat di Bandara Husein Sastranegara Bandung setelah pesawat Fokker 27 yang dikemudikannya menabrak hanggar hingga meledak dan terbakar. (*)



Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009