Washington (ANTARA News/AFP) - Suara rakyat Amerika terpecah soal apakah Amerika Serikat harus melancarkan aksi militer terhadap Korea Utara --sebagai tanggapan terhadap peluncuran roket yang dilakukan Korut pada akhir pekan ini, demikian menurut opini yang dikumpulkan melalui jajak pendapat, Senin waktu setempat.

Jajak pendapat yang dilakukan oleh CNN Opinion Research Corporation menunjukkan bahwa 51 prosen rakyat Amerika mendukung aksi militer AS terhadap Korut.

Pengumpulan pendapat itu dilakukan pada 3-5 April sebelum Pyongyang meluncurkan roketnya dan para responden ditanyai tentang "rencana Korea Utara untuk meluncurkan peluru kendali."

Korut pada Minggu mengumumkan bahwa roket jarak jauh yang diluncurkannya ke orbit adalah sebuah satelit komunikasi, namun Korsel dan militer AS mengatakan satelit tidak pernah bisa mencapai ruang angkasa.

Seorang sumber senior di militer Rusia mengatakan tidak ada tanda-tanda adanya sebuah satelit.

Seoul, Washington dan Tokyo beserta beberapa negara lainnya mengatakan bahwa peluncuran itu hanyalah dalih Korut untuk melakukan ujicoba peluru kendali jarak jauh Taepodong-2, yang merupakan pelanggaran terhadap resolusi-resolusi PBB.

Dalam jajak tersebut, 52 prosen warga Amerika mengatakan mereka memiliki pendapat "yang sangat tidak baik" terhadap Korut, sementara 34 prosen mengatakan "kebanyakan tidak baik" dan hanya 2 prosen yang mengatakan mereka memiliki "pendapat yang baik".

Sekitar 25 prosen responden mengatakan Korea Utara menunjukkan "ancaman segera" terhadap Amerika Serikat, meningkat dari 20 prosen pada Oktober 206, setelah rejim Korut meledakkan alat peledak nuklir.

Namun makin banyak warga Amerika yang mengatakan Korut "sama sekali bukan ancaman", meningkat dari 13 prosen tahun 2006 menjadi 17 prosen.

Bagi 58 prosen responden --penurunan dari 64 prosen pada tahun 2006, Korea Utara adalah "ancaman jangka panjang".(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009