Jakarta (ANTARA) - Salah satu merek pakaian streetwear baru bernama Virus Collective meluncurkan koleksi terbarunya yang terinspirasi dari pandemik virus corona baru (COVID-19).

Dilansir The Hollywood Reporter, Minggu, merek fesyen ini akan mengumpulkan uang untuk Dana Respons COVID-19 WHO dengan menyumbangkan 25 persen dari seluruh penjualan.

Baca juga: Gucci batalkan peragaan busana di San Fransisco terkait virus corona

Baca juga: Petugas peragaan busana Valentino gunakan masker


Virus Collective meluncurkan koleksi pakaiannya yang digambarkan sebagai "keramaian sisi karantina kolaboratif yang diciptakan oleh sekelompok profesional industri mode".

"Kami bertujuan untuk membawa tema ini ke situasi yang sangat serius, dan memberikan kembali kepada komunitas global dalam prosesnya," kata salah satu pendiri yang tak mau disebutkan namanya.

"Mode, seperti industri lainnya, jika berada di perairan yang belum dipetakan dan kita semua berusaha mencari jalan keluar. Jika kita bisa bersenang-senang sedikit dengan menempatkan bakat kita pada kebaikan dan bahkan memberikan kontribusi kecil dalam prosesnya, kita harus melakukannya," tambah dia.
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

I’m not Anti-Social, I swear

A post shared by VIRUS Collective (@viruscollective) on


Virus Collective meluncurkan tee, tank top, topi dan hoodies bertuliskan "Quarantine and Chill," "Don't Touch Me," "F*** Coronavirus" dan "Wash Your Hands" yang dibanderol seharga 28-48 dolar AS.

Sementara itu, banyak penduduk Amerika Serikat yang membeli pakaian nyaman untuk bekerja dari rumah menyusul imbauan tinggal di rumah dan membatasi aktivitas di luar ruangan.

Merek produk lifestyle milik Gwyneth Paltrow, Goop, mencatat penjualan untuk pullover tie-dye, celana pelari dan sepatu santai lainnya meningkat dalam beberapa waktu terakhir ini.

Baca juga: Enam pagelaran busana yang ditunda akibat virus corona

Baca juga: Dampak virus corona pada industri fesyen global

Baca juga: Ralph Lauren batalkan peragaan busana karena virus corona


Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020