Abu Dhabi (ANTARA News) - Duta Besar Indonesia untuk Persatuan Emirat Arab (PEA) M. Wahid Supriyadi mengatakan PEA telah mengusulkan kepada Indonesia agar membuat perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan Dewan Kerjasama Teluk (GCC) yang beranggota enam negara.

"Singapura telah membuat FTA dengan GCC dan Malaysia sedang dalam proses," kata Supriyadi kepada dua wartawan Indonesia termasuk Mohammad Anthoni dari ANTARA di Abu Dhabi, Kamis.

Dubes Supriyadi mengatakan usul PEA tersebut telah disampaikan Menteri Perdagangan Luar Negeri PEA Sheikha Lubna Al Qasimi dalam pertemuan dengan Menteri Perdagangan Mari E. Pangestu di Dubai awal pekan ini.

Menurut dia, PEA juga menyampaikan usul serupa kepada negara-negara anggota ASEAN ketika para menteri keuangan perhimpunan itu, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani , mengadakan "roadshow" di kawasan itu, baru-baru ini.

GCC sebagai adidaya ekonomi beranggota enam negara di kawasan Teluk yakni PEA, Oman, Arab Saudi, Kuwait, Qatar dan Bahrain dengan total penduduk 40 juta.

"Setelah krisis finansial global, negara-negara di Teluk tertarik untuk melakukan bisnis dan menanam modal di Asia . Indonesia harus memanfaatkan peluang ini," kata Supriyadi yang telah bertugas di PEA selama 11 bulan.

Untuk merintis penetrasi pasar produk-produk buatan Indonesia di PEA, KBRI, KJRI dan Pusat Promosi Perdagangan Indonesia (ITPC) Dubai bekerja sama dengan pengelola ritel Lulu Hypermarket, jaringan terbesar "hypermarket" di PEA menyelenggarakan ?Indonesian Festival? di seluruh cabangnya. Lulu Hypermarket memiliki 74 cabang di kawasan Timur Tengah, 45 di antaranya tersebar di tujuh emirat di PEA.

GCC telah menandatangani FTA dengan India dan dalam proses negosiasi dengan Eropa yang masih berlangsung alot.

Para pengamat mengatakan kerjasama GCC dan ASEAN dapat menitikberatkan pada satu usaha untuk mengembangkan hubungan ekonomi lebih besar lagi.

Jika FTA diformalkan, para pihak memperoleh keuntungan karena perjanjian itu akan menghilangkan rintangan dan menurunkan tarif atas barang-barang yang mereka perdagangkan.

Pada bagian lain Supriyadi, mantan Konsul Jenderal RI di Melbourne, mengatakan dalam lawatan sehari di Dubai pekan lalu Menteri Mari Pangestu telah bertemu dengan mitranya dari Somalia Abdi Rashid Mohamed Abdi yang antara lain didampingi Dubes Somalia untuk Indonesia Mahamud Olow Barow untuk membicarakan usaha-usaha meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara.

"Somalia punya jaringan bisnis di PEA dan Menteri Somalia itu berharap ada hubungan dagang langsung antara Indonesia dan Somalia karena pasarnya termasuk di negara-negara sekitar cukup besar ," ujarnya.

Indonesia mengeskpor antara lain semen, besi, sabun, furniture dan sarung dan mengimpor daging, kulit onta, wijen, unggas.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009