Faktor lain yang menyulitkan Iran adalah langkah AS yang menakut-nakuti beragam negara dan perusahaan di dunia untuk tidak menjual obat-obatan dan fasilitas medis kepada kami
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Iran menyebut sanksi ekonomi yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS) harus dicabut karena mempersulit upaya penanganan pandemi COVID-19 di wilayahnya, padahal penyakit infeksi akibat virus corona itu merupakan masalah internasional saat ini.

Melalui pernyataan Kedutaan Besar Iran di Jakarta pada Senin, pemerintah Iran mengaku bahwa sanksi AS itu membuat pendapatan negara dari sektor industri minyak menurun sehingga sulit melakukan pembiayaan penanggulangan COVID-19.

"Faktor lain yang menyulitkan Iran adalah langkah AS yang menakut-nakuti beragam negara dan perusahaan di dunia untuk tidak menjual obat-obatan dan fasilitas medis kepada kami," tulis pemerintah Iran dalam pernyataan tersebut.

Disebutkan pula bahwa baru-baru ini AS menjatuhkan sanksi baru kepada lima perusahaan dan lima individu yang bergerak dalam industri nuklir.

"AS harus berhenti memolitisasi upaya kemanusiaan dan mencabut sanksi terhadap Iran," lebih lanjut ditulis dalam pernyataan, di mana Iran merujuk pada seruan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang meminta dunia menyatakan perang terhadap COVID-19.

Baca juga: Atasi corona, Menlu Iran desak dunia untuk lawan unilateralisme AS
Baca juga: Menlu Zarif yakin Iran mampu atasi virus corona di tengah sanksi AS


Sebelumnya, Presiden Iran Hassan Rouhani, dalam suratnya kepada sejumlah kepala negara di dunia, juga telah menegaskan "pengelolaan krisis COVID-19 tidak mudah dilakukan oleh negara mana pun secara sendiri."

"Mematuhi sanksi tak berdasar AS terhadap Iran bukan saja ilegal dan bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 2231, tetapi juga tidak etis dan tidak manusiawi," kata Rouhani dikutip dari pernyataan yang sama.

Sementara itu, diberitakan Reuters pada Senin pagi, Presiden AS Donald Trump memberitahukan kepada sejumlah negara termasuk Iran bahwa AS terbuka untuk membantu menangani COVID-19 di wilayah mereka.

Baca juga: Khamenei sebut sanksi AS memaksa Iran menjadi "mandiri"
Baca juga: Setiap 10 menit, satu orang meninggal di Iran karena COVID-19

Pewarta: Suwanti
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020