Purbalingga, 10/4 (ANTARA) - Wisma Rehabilitasi Mental, Sosial, dan Narkoba di Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menyiapkan 25 kamar khusus bagi caleg yang mungkin stres akibat kalah suara dalam Pemilu Legislatif 9 April.

"Putus cinta atau usaha bangkrut saja bisa menimbulkan guncangan mental, apalagi kalah di pemilihan legislatif yang menghabiskan dana besar," kata pengelola wisma, KH Supono Mustajab, di Purbalingga, Jumat.

Ia mengatakan, 25 kamar berukuran 3x4 meter dilengkapi kamar tidur, lemari pakaian, dan kamar mandi, telah dipersiapkannya untuk menyambut caleg stres.

"Kami bukan bermaksud melecehkan para caleg yang gagal dalam pemilu, tetapi karena khawatir terjadi peningkatan jumlah penghuni," katanya seraya menyatakan para pasien akan ditangani secara medis dan spiritual melalui siraman rohani setiap selesai salat.

Selain itu, para pasien akan menjalani terapi mandi malam, istighosah, dan tahlilan.

Wisma rehabilitasi tersebut sekarang merawat 300 pasien gangguan mental dan narkoba dari berbagai daerah di Indonesia, 100 orang diantaranya menjalani rawat inap.

Salah satu pasien dan kini bekerja di wisma itu adalah Sumanto yang dijuluki kanibal dari Purbalingga.

Awal 2003 lalu Sumanto mencuri mayat seorang nenek yang baru dikubur untuk dimakan karena diyakini dapat memberi kekuatan supranatural.

Akibat perbuatannya, Sumanto diganjar hukuman lima tahun penjara di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Purwokerto, namun pada 24 Oktober 2006, usai Idulfitri, Sumanto dinyatakan bebas setelah beberapa kali mendapat remisi.

Kini, Supono Mustajab mempekerjakan Sumanto setelah sebelumnya menjalani rehabilitasi di pantinya ini. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009