Sidoarjo (ANTARA News) - Jalan tol Porong di Sidoarjo, Jawa Timur, akan segera dibangun, menyusul disejutuinya aturan baru yang memperbolehkan dimulainya pembangunan, meski pembebasan lahan belum mencapai 70 persen.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), Sunarso, di Sidoarjo Sabtu, lahan relokasi jalan tol Porong terdiri dari 83 persen area sawah dan 17 persen lahan kering. Sekitar 66 persen lahan sawah sudah disepakati harganya, namun baru 36 persen yang sudah selesai dibebaskan.

Ia menambahkan, saat pihaknya tengah menunggu izin tersebut turun. Jika sudah turun, pembangunan segera dimulai. "Lahan yang sudah dibebaskan akan dibangun lebih dulu," katanya.

Dia berharap, masyarakat bisa memahami dan segera ditemukan kesepakatan harga antar keduanya. "Dengan begitu, seluruh lahan bisa terbebaskan. Jadi, jalan tol bisa selesai cepat waktu pada tahun 2010,? katanya.

Menurutnya, dengan turunnya izin itu, kontraktor harus segera mempersiapkan pembangunan jalan arteri. PT Jasa Marga yang memiliki wewenang penuh atas pembangunan jalan tol tersebut juga harus melakukan hal serupa.

Jalan tol Surabaya-Gempol di kilometer 37 hingga 40 atau sekitar 2,5 km di ruas Porong, telah ditutup total sejak 22 November 2006 akibat luapan lumpur Lapindo. Jumlah kendaraan yang melintas pada jalur itu mencapai 39 ribu unit per hari.

Akibat terputusnya jalan tol tersebut, ruas jalan nasional Sidoarjo-Gempol dan Gempol-Pandaan macet luar biasa. Selain proyek relokasi jalan tol, pemerintah pusat juga berencana merelokasi jalan nasional (arteri) yang dibagi dalam empat paket dengan anggaran masing-masing Rp90 miliar per paket.

Sebelumnya, pemerintah pusat dan Pemprov Jatim telah mengerjakan proyek peningkatan dan pelebaran sejumlah jalan arteri yang selama ini menjadi jalur alternatif saat jalur nasional Porong-Gempol mengalami kemacetan.

Jalur arteri itu diantaranya ruas jalan nasional Gempol-Japanan -Mojosari sepanjang lebih kurang 22 km dan ruas jalan Sidoarjo-Waru-Taman-Krian sejauh 20,4 km.

Kedua proyek itu menggunakan sumber dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sekitar Rp142 miliar, termasuk untuk peningkatan ruas jalan lingkar selatan Mojosari dan bundaran tol Gempol.

Sementara untuk peningkatan dan pelebaran jalan Krian-Mojosari (15,45 km) dan pembangunan 11 jembatan di jalur tersebut, Pemprov Jatim sudah mengeluarkan dana sekitar Rp92 miliar.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009