Jakarta (ANTARA) - Indonesia memahami perkembangan situasi di Thailand dan menghormati keputusan Perdana Menteri Thailand Abhisit Vijjajiva yang mendunda  KTT Asean dan mitra dialognya serta KTT Asia Timur.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam keterangan pers di bandara U Tapao, Rayong, Thailand, Sabtu siang sesaat sebelum kembali ke tanah air.

"Semua kita ikuti dan setelah mendapat penjelasan dari saudara menteri luar negeri RI bahwa PM Thailand menunda pertemuan Asean plus three, tentu kita kemudian memutuskan untuk kembali ke tanah air," kata Presiden yang mendarat di Rayong sekitar pukul 11.10 WIB dan akhirnya kembali ke tanah air pada pukul 16.00 WIB.

Kepala Negara mengatakan tidak ada yang luar bisa dari singkatnya

kunjungan ke Thailand karena memang pelaksanaan KTT diputuskan ditunda.

"Perubahan sangat cepat, tadi pagi pukul 06.00 WIB saya menghubungi Menlu dan berkomunikasi, sejak tadi malam perkembangannya memang saya pantau. Menlu mengatakan tadi pagi ada kesepakatan antara pemerintah dan pihak pengunjuk rasa, sehingga memang tidak diperkirakan gangguan seperti itu," katanya.

Ia mengatakan pihak Indonesia menunggu perkembangan lebih lanjut dari pihak pemerintah Thailand dan berharap penyelenggaraan KTT Asean dan mitra dialog serta KTT Asia Timur tidak terlalu lama ditunda.

"Saya menyarankan pada PM Thailand untuk melakukan konsultasi, bisa dimulai pada level setingkat menteri luar negeri sehingga bisa segera dibicarakan," paparnya.

Presiden menjelaskan penyelenggaraan KTT Asia Timur dan KTT Asean plus three dalam kondisi saat ini sangat penting.

"Saat ini dalam kondisi di tengah krisis keuangan global, kita perlu adanya suatu langkah bersama," katanya.

Sementara itu terkait rencana pertemuan bilateral dengan sejumlah

kepala pemerintahan seperti PM Australia Kevin Rudd, PM China Wen Jiabao dan PM Malaysia Najib Tun Razak, Kepala Negara mengatakan akan diatur kemudian.

"Bila tidak dapat dilakukan dengan pertemuan langsung akan kita gunakan dengan media komunikasi yang memungkinkan," kata Yudhoyono.

Presiden dalam jadwal semula akan berada di Pattaya Thailand sejak

Sabtu (11/4) hingga Senin (13/4). Rombongan kepala negara sudah tiba di bandara di Rayong, berjarak satu jam perjalanan menuju Pattaya.

Sempat tertahan satu jam di bandara untuk menunggu kepastian dari

pemerintah Thailand, rombongan kemudian menuju ke Kantary Bay di Rayong, sebuah resort, untuk makan siang.

Setelah melakukan komunikasi dengan Menlu Nur Hassan Wirajuda, presiden dan rombongan kemudian memutuskan kembali ke tanah air pada pukul 16.00 WIB.

Presiden Yudhoyono memberikan keterangan pers pada pukul 15.30 WIB di bandara U Tapao. Meski jarak dari Pattaya cukup jauh, namun diB Rayong pengamanan cukup ketat mengingat para kepala negara yang hadir di KTT mendarat di kota tersebut.

Ketatnya pengamanan terlihat dari adanya aparat kepolisian di setiap sudut kota dan beberapa aparat keamanan dari angkatan bersenjata.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009