Surabaya (ANTARA News) - Pebulutangkis, Christopher Rusdianto, menolak jika pemanggilan dirinya sebagai atlet Pelatnas dikaitkan dengan posisi ayahnya Yakob Rusdianto yang sekarang menjadi Sekretaris Jenderal PB PBSI.

"Saya tidak pernah berpikiran seperti itu dan yakin pemanggilan ini berdasarkan kemampuan saya selama mengikuti Seleknas beberapa waktu lalu," kata Christopher kepada wartawan di sela-sela sesi latihan dan pelepasan enam atlet Jatim yang dipanggil masuk Pelatnas Pratama, di GOR Suryanaga Surabaya, Sabtu.

Selain Christopher, lima atlet Jatim lainnya yang dipanggil PB PBSI adalah Seto Danu, Siswanto (tunggal putra), Rian Agung, Hendra Setyo (ganda putra), dan Tike Arieda Ningrum. Keenam pemain itu semuanya berasal dari Klub Suryanaga Surabaya.

Acara pelepasan keenam atlet yang rencananya berangkat ke Jakarta pada Minggu (12/4), dilakukan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf yang kebetulan mengadakan latihan bulu tangkis di GOR Suryanaga.

Christopher mengaku tidak terlalu memikirkan soal kemungkinan munculnya sorotan dari banyak pihak yang mempersoalkan pemanggilan dirinya di Pelatnas.

"Saya bertekad membuktikan kemampuan saya ketika berada di Pelatnas nanti. Saya tidak ingin memikirkan hal lain, kecuali fokus mempersiapkan diri dan berlatih dengan keras," kata pengagum mantan pemain ganda Pelatnas Candra Wijaya itu.

Pada saat seleknas, Christopher yang berpasangan dengan Rian Agung hanya memenangi tiga dari tujuh pertandingan yang harus dijalani. Empat kekalahan dialami dari mantan penghuni Pelatnas Pratama dan pasangan putra senior.

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB Suryanaga yang juga anggota tim pemandu bakat PB PBSI Wijanarko Adimulya mengemukakan, pemanggilan Christopher Rusdianto dan 38 atlet lainnya, sudah melewati berbagai tahapan tes dan diskusi tim pelatih serta Binpres PBSI.

"Ada dua opsi yang ditawarkan tim pemandu bakat kepada PB PBSI menyangkut pemanggilan atlet pratama yakni 33 atau 39 atlet. Akhirnya diputuskan memanggil sebanyak 39 atlet dari sekitar 63 atlet yang ikut seleknas," katanya.

Wijanarko menambahkan, penetapan ke-39 atlet tersebut didasarkan pada hasil tes fisik dan permainan, kesehatan serta psikologi yang dilakukan pada 10-17 Maret lalu.

"Tim pemandu bakat, pelatih pelatnas dan Binpres PB PBSI, kemudian membahas hasil tes tersebut sebelum menetapkan nama-nama yang dipanggil," katanya.

Sekjen PB PBSI Yacob Rusdianto yang dihubungi terpisah membantah adanya unsur nepotisme dalam pemanggilan atlet Pelatnas Pratama, termasuk masuknya nama Christopher Rusdianto.

"Semua tahapan seleknas dilakukan secara `fair play` dan tidak ada pemain yang diistimewakan. Christopher juga melalui tes yang sama dengan pemain lainnya dan saya tidak pernah ikut campur dalam proses seleknas," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009