Medan (ANTARA News) - Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed), Prof. Syawal Gultom, mengatakan, pihaknya tidak pernah melarang mahasiswa untuk melakukan aksi demonstrasi dalam menyalurkan aspirasi mereka di kampus perguruan tinggi negeri itu. "Unimed juga tidak pernah melarang mahasiswanya menggelar aksi turun ke jalan, tapi kami lebih menekankan untuk melihat lebih jauh dulu apa persoalannya dan apa manfaatnya sehingga terpaksa harus turun berunjuk rasa," katanya di Medan, Selasa, saat pelantikan Pengurus Senat Mahasiswa Unimed Priode 2009-2010. Ia juga menyampaikan rasa bangganya kepada mahasiswa karena selama dua tahun terakhir ini tidak pernah terlibat aksi unjuk rasa maupun protes terhadap hal yang sedang berkembang. "Bahkan selama dua tahun itu, di internal kampus tidak pernah melakukan aksi, karena mengakibatkan proses pembelajaran akan terhenti," katanya. Misalnya saja, ketika gejolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu, hampir semua perguruan tinggi bergejolak dan menggelar aksi protes. Namun Unimed selama 12 hari berturut-turut menggelar ajang kreatifitas anak kampus dengan mengadakan seminar, dialog dan diskusi-diskusi lainnya. "Bahkan kita undang para pakar ekonomi untuk mencari persoalan kenaikan BBM itu, dan ternyata menyimpulkan memang tidak ada jalan kecuali menaikan harga bahan bakar minyak," katanya. Begitu juga dengan persoalan UU Badan Hukum Pendidikan (BHP) yang bergejolak karena dianggap sebagai komersialisasi pendidikan, tidak berpihak pada mahasiswa miskin dan akan menaikkan uang kuliah. "Makanya Unimed mengundang BEM se-Kota Medan untuk dialog, dapat dipahami baik-baik tentang UU BHP itu, sehingga tidak ada lagi gejolak tentang UU tersebut," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009