Bekasi (ANTARA News) - Wajah-wajah lama akan mendominasi anggota DPD 2009-2014 mendatang, karena masyarakat lebih cenderung memilih wajah yang sudah dikenal serta populis.

Pengamat politik dari Universitas Islam Empat Lima (Unisma) Bekasi, Drs Aos Kuswandi MSi, di Bekasi, Jabar, Selasa, mengatakan, tidak ada kaderisasi terorganisir di tubuh DPD dan kalaupun nantinya ada wajah baru yang muncul lebih karena secara personal dan sedari dini si kader sudah memperlihatkan kiprahnya di tengah masyarakat.

"Anggota DPD yang lama sebagian besar adalah orang-orang yang kiprahnya cukup bagus ketika berkiprah di pemerintahan, parlemen bahkan duduk di kabinet. DPD lama yang tidak terpilih lebih kepada kurang optimalnya kemampuan mereka ketika diberi mandat," ujar master ilmu politik dari UI itu.

Aos mengatakan, keinginan wajah-wajah lama untuk kembali terjun ke DPD lebih pada motivasi personal saja. Dalam pandangan mereka tak ada batasan umum dalam berkontribusi bagi negara.

Dalam hal ke DPD-an menurut Aos tak salah bila yang tua bersaing dengan yang muda dalam memperebutkan suara rakyat. Persoalannya adalah bagaimana yang muda bisa meyakinkan pemilih agar tidak terbelenggu dengan wajah-wajah lama yang mungkin saja kinerjanya tidak seenerjik kaum muda.

Ia mencontohkan posisi Ginandjar Kartasasmita yang masih kokoh bercokol sebagai calon anggota DPD RI untuk daerah pemilihan Jawa Barat.

Meski begitu, wajah baru yang segar ditunjang pendidikan tinggi serta mampu mengkomunikasikan pencalonannya dengan konstituen di daerah bisa terpilih menggantikan wajah-wajah lama. Ada banyak anggota DPD yang kiprahnya kurang diketahui oleh masyarakat di daerah dalam memperjuangkan aspirasi daerah hingga nama mereka akan tenggelam dan digantikan dengan wajah baru.

Dalam sistem bikameral seperti sekarang, menurut alumnus pemerintahan Universitas Padjajaran itu, posisi tawar DPD yang masih lemah terhadap DPR atau hanya sebagai penyumbang pendapat dan saran hingga lebih sebagai pelengkap saja membuat sebagian anggota wajah lama kurang bisa optimal memperjuangkan aspirasi daerahnya.

"Celah itulah yang bisa dimasuki anggota DPD baru. Bagi anggota DPD yang sering mendapat publikasi di tengah masyarakat daerahnya kemungkinan akan mudah melenggang untuk periode keduanya," ujar Aos.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009