Jakarta (ANTARA News) - Induk Koperasi Unit Desa (Inkud) menjajaki pembentukan perusahaan patungan dengan investor dari Hongkong untuk pengembangan tanaman jarak seluas 100 ribu hektar dengan total investasi 150 juta dolar AS.

Penjajakan ini dimulai dengan penandatanganan MoU antara pihak Inkud yang diwakili antara lain oleh Ketua Umum-nya Herman Wutun dan pihak perwakilan investor, Shannon SH Chin di Jakarta, Rabu.

Setelah penandatanganan MoU tersebut, kedua pihak sepakat paling lambat pada awal Juni akan dilanjutkan dengan Memorandum of Agreement yang berisi tanggung jawab dan hak-hak masing-masing pihak.

Kemudian dalam jangka waktu satu tahun sejak penandatanganan itu, kedua pihak sepakat untuk melakukan penanaman jarak seluas 1.000 hektar dan membangun pabrik yang mampu memproses tanaman jarak seluas 20 ribu hektar.

Nilai total investasi tersebut, menurut Shannon yang mewakili Summer Triangle dari Hongkong, mencapai 150 juta dolar yang akan digunakan untuk budidaya jarak di berbagai wilayah dan pembangunan pabrik serta pelabuhan.

Perusahaan patungan antara kedua pihak diperkirakan bisa terwujud setelah semua perizinan terpenuhi.

Dalam kerjasama itu, pihak Inkud melalui berbagai Pusat KUD (Puskud) akan menyiapkan lahan di berbagai wilayah serta tenaga kerja. Sementara pihak investor menyediakan teknologi, keuangan dan dan sarana fisik lainnya.

Untuk teknologinya sendiri, kata Shannon, pihaknya selain menyediakan sendiri bekerjasama dengan salah satu universitas di Taiwan dan juga menggandeng pihak ITB.

Menurut Herman, kerjasama ini menandai awal bangkitnya Inkud setelah "tertidur" sekitar 10 tahun ini. Inkud sebelumnya merupakan salah satu koperasi terbesar di Indonesia yang masa puncak kejayaannya dicapai ketika pemerintah menerapkan tata niaga cengkeh.

Mengenai hasil minyak jarak, Shannon mengatakan, akan digunakan untuk konsumsi dalam negeri dan pasar impor. Panen perdana dari tanaman jarak itu sendiri diperkirakan pada bulan ke-18 meski sebenarnya pada bulan ketiga sudah berbuah.

Pihak investor memperkirakan setiap hektar tanaman jarak bisa menghasilkan tujuh ton biji jarak setiap tahunnya atau sekitar 2,5 ton minyak jarak.

Pendekatan dengan investor, menurut Herman, sudah berjalan dalam beberapa waktu. Pihak investor sebenarnya juga sudah terlibat dalam penanaman bibit unggul tanaman jarak di Kalimantan Timur seluas 50 hektar. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009