Jakarta (ANTARA News) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menginvestasikan Rp1,8 miliar untuk pengembangan sistem penyebaran tagihan elektronik (Electronic Billing Statement/eBS) bagi para pelanggannya di Jabotabek.

"Dengan eBS ini pelanggan diharapkan lebih cepat menerima informasi tagihan jasa telekomunikasi yang selama ini dikirim melalui alamat rumah/kantor dalam bentuk fisik (surat)," kata Operation Senior Manager Billing & Collection Telkom Agus Kristiyono, di Jakarta, Rabu.

eBS adalah sistem informasi penagihan jasa telekomunikasi (Jastel) yang dikirimkan melalui surat elektronik. Sebelumnya 500 ribu pengguna Jastel di wilayah Jakarta dikirimi dokumen penagihan.

Sistim pengiriman menggunakan dokumen itu membuat pelanggan dibebani Rp2.000 rupiah per pengiriman surat.

Dengan program baru ini kata Agus, pelanggan akan dikirimi "email account" yang diberi "password" kepada pelanggan dengan kecepatan pengiriman tagihan rata-rata 1 detik/email.

Ia menambahkan, aplikasi eBS sudah di ujicoba secara terbatas di Divisi Regional II pada Januari 2009, dan akan dikembangkan di seluruh regional Telkom.

Sejak ujicoba hingga Maret jumlah pelanggan Divisi Regional II yang menerima tagihan via email mencapai 72 ribu nomor.

"Kita menargetkan hingga akhir tahun 209 setidaknya 300 ribu pelanggan yang menggunakan sistem informasi melalui surat elektronik tersebut,? katanya.

Ia menambahkan, sistem baru tersebut akan membuat Telkom memiliki informasi yang akurat tentang pelanggannya mengingat data yang ada saat ini masih sering kacau.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009