Yerusalem (ANTARA News/AFP/Reuters) - Sebuah roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke arah Israel, Rabu, serangan pertama dalam 11 hari ini, namun tidak ada kerusakan atau korban yang cedera, kata seorang jurubicara militer.

Roket itu mendarat di gurun di daerah Eshkol dekat wilayah tengah Jalur Gaza, katanya.

Lebih dari 200 roket dan mortir ditembakkan ke Israel dari daerah yang dikuasai Hamas itu sejak pertengahan Januari ketika Israel mengakhiri ofensif tiga pekan terhadap kelompok pejuang garis keras Palestina tersebut, menurut militer Israel.

Pasukan Israel biasanya membalas penembakan roket Palestina dengan serangan-serangan udara terhadap terowongan-terowongan penyelundup di perbatasan Gaza-Mesir.

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari dan sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel.

Kekerasan Israel-Hamas meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan yang ditengahi Mesir berakhir pada 19 Desember.

Israel membalas penembakan roket pejuang Palestina ke negara Yahudi tersebut dengan melancarkan gempuran udara besar-besaran sejak 27 Desember dan serangan darat ke Gaza dalam perang tidak sebanding yang mendapat kecaman dan kutukan dari berbagai penjuru dunia.

Jumlah korban tewas Palestina mencapai sedikitnya 1.400, termasuk lebih dari 400 anak, dan 5.300 orang cedera di Gaza sejak Israel meluncurkan ofensif terhadap Hamas pada 27 Desember. Di pihak Israel, hanya tiga warga sipil dan 10 prajurit tewas dalam pertempuran dan serangan roket.

Pasukan Israel meninggalkan Jalur Gaza setelah daerah pesisir itu hancur akibat ofensif 22 hari. Mereka menyelesaikan penarikan pasukan dari wilayah yang dikuasai Hamas itu pada 21 Januari.


Israel tolak kerja sama

Sementara itu, seorang pejabat Israel mengatakan, Rabu, negara Yahudi itu tidak berencana bekerja sama dengan penyelidikan badan PBB atas kejahatan perang yang dituduhkan pada pasukan Israel selama konflik itu.

Dewan Hak Asasi Manusia PBB bulan ini mengangkat mantan jaksa kejahatan perang PBB Richard Goldstone untuk memimpin penyelidikan atas tuduhan-tuduhan pelanggaran HAM yang dilakukan kedua pihak selama konflik pada 27 Desember hingga 18 Januari.

Menurut sebuah kelompok hak asasi Palstina, 1.417 orang Palestina, termasuk 926 warga sipil, tewas selama perang Israel-Hamas itu. Israel mempersoalkan angka tersebut.

Pejabat pemerintah Israel itu mengatakan, sepucuk surat telah dikirim ke Goldstone, seorang hakim Afrika Selatan, melalui Kedutaan Besar Israel di Jenewa yang isinya menjelaskan kepadanya dan dewan tersebut bahwa Israel yakin "tidak mungkin bekerja sama dengan komite itu" dalam penyelidikan mereka.

Hamas belum menyatakan mendukung atau menentang penyelidikan itu. Kelmpok HAM Human Rights Watch hari Rabu mendesak AS dan Uni Eropa menekan Isael dan Hamas agar bekerja sama dalam penyelidikan tersebut.

Tim empat orang Goldstone diperkirakan pergi ke kawasan itu dalam beberapa pekan ini dan akan menyerahkan laporan kepada Dewan HAM PBB pada Juli.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009