Jambi (ANTARA News) - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kelompok Peduli Suku Anak Dalam (Kopsad) Jambi menilai elite politik hanya menunjukan kepeduliannnya pada nasib warga Suku Anak Dalam (SAD) sewaktu Pemilu demi memanfaatkan hak suarnya.

"SAD merupakan bagian dari bangsa Indonesia, kondisi kehidupannya tetap memprihatinkan, dan itu sering dimanfaatkan para calon legislatif atau calon pemimpin daerah untuk menarik simpatik," kata Direktur Kopsad Budi Prihaspati di Jambi, Minggu.

Banyak pejabat dan elit politik di DPR dan DPRD tidak mengetahui kondisi kehidupan warga SAD, bahkan melihat lokasi permukiman mereka pun tidak pernah.

Ironisnya selama pemilu mereka sanggup berjalan puluhan kilometer dan menelusuri jalan setapak untuk meraih simpati warga SAD sekaligus menunjukkan pada masyarakat luas bahwa mereka peduli pada kehidupan masyarakat terpencil.

Di Provinsi Jambi terdapat ribuan kepala keluarga warga SAD yang tinggal di beberapa Kabupaten dan kawasan Taman Nasional diantaranya Kabupaten Merangin, Sarolangun, Batanghari dan Muaro Jambi.

"Keluguan dan kepolosan warga suku rimba sering dijadikan ajang kepentingan politik dan keuntungan lainnya, baik bagi pejabat daerah maupun elite politik," kata Budi. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009