Yogyakarta (ANTARA News) - Dalam pertemuan Ketua Majelis Penasihat Partai (MPP) DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais dengan pengurus DPW PAN se-Indonesia muncul dua nama yang akan diusulkan sebagai cawapres pada Pilpres 2009.

"Memang sempat muncul suara dari peserta pertemuan untuk menyodorkan dua nama, yakni Wakil Ketua MPP Hatta Radjasa dan Ketua Umum DPP PAN Soetrisno Bachir yang diusulkan menjadi cawapres," kata Amien Rais di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu.

Bahkan nama Amien sempat muncul sebelum kemudian ditolak karena sebagai politisi senior Amien menyatakan tahu diri dan berharap peremajaan tokoh dan figur politisi yang bisa mendampingi partai pemenang.

"Saya tahu diri dan sebaiknya kader yang lebih muda saatnya tampil untuk regenerasi," kata mantan Ketua MPR RI itu.

Menurut dia, meski Hatta dan Sutrisno disebut sebagai dua nama usulan PAN untuk menjdi cawapres, hasil pertemuan memutuskan untuk cawapres harus dari kader PAN sesuai aspirasi seluruh peserta rapat.

Hasil keputusan itu memang tidak menyebutkan nama kader yang resmi akan menjadi cawapres dari partai berlambang matahari bersinar karena masih harus ditentukan dan diputuskan dalam rapat pleno DPP PAN di Jakarta, 27 April 2009.

"Hasil keputusan pertemuan memang tidak menyebutkan nama-nama kader PAN yang akan diusulkan menjadi cawapres. Biarlah nanti rapat pleno DPP PAN yang akan menentukan dan memutuskan soal itu," katanya.

Namun demikian, sebagai partai yang meraih suara kecil PAN tak akan mendesak atau memaksa untuk menduduki jabatan tertentu dalam koalisi dengan partai lain, karena sesuai etika timur hal itu bisa menjadi kontraproduktif.

"Dengan demikian, tidak ada desakan siapa untuk menjadi apa, tetapi yang jelas PAN akan merapat ke partai yang cenderung memiliki peluang besar untuk menang dalam Pilpres 2009," katanya.

Pertemuan di kediaman Amien Rais di Pandeansari, Condongcatur, Depok, Sleman ini dihadiri sebagian besar anggota MPP dan pengurus harian DPP PAN serta perwakilan dari 27 DPW PAN se-Indonesia. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009