Jakarta (ANTARA News) - Aset Bank Muamalat sampai Februari 2009 lalu naik 20 persen atau Rp1,17 triliun menjadi Rp13,19 triliun.

Direktur Utama Bank Muamalat, A Riawan Amin, saat peluncuran kantor cabang Kuala Lumpur di Jakarta, Senin, mengatakan, kinerja keuangan perusahaannya per Februari 2009 tetap menunjukan pertumbuhan yang baik.

Berdasarkan laporan keuangan yang belum diaudit (un-audited) pertumbuhan aset bank syariah ini, naik dari Rp11,02 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp13,19 triliun pada Februari lalu.

Selain itu secara year-on-year, ia mengatakan, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami kenaikan sebesar 17 persen dari Rp8,97 triliun pada Februari 2008 menjadi Rp10,47 triliun.

Petumbuhan juga dialami pada penyaluran pembiayaan sebesar 23 persen dari Rp8,65 triliun di tahun 2007 menjadi Rp10,66 triliun di tahun 2008.

Lebih lanjut, ia mengatakan, dukungan sepenuhnya terhadap sektor riil pun terpenuhi mengingat "Financing to Deposit Ratio" mencapai 101 persen.

Sebelumnya, ia mengatakan bahwa saat ini rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) Bank Muamalat berada di atas delapan persen, bahkan diperkirakan telah mencapai sembilan persen.

Riawan Amin mengatakan saat ini ada empat investor yang tertarik untuk membeli saham Bank Muamalat. "Ada tiga investor asing dan satu investor lokal".

Ia mengungkapkan bahwa banknya tidak begitu membutuhkan modal karena memang saat ini profitable, tetapi walau bagaimana pun ada peraturan CAR dari Bank Indonesia yang harus dipenuhi.

Ia mengaku belum mengetahui jumlah pasti dana dari empat calon investor tersebut. Namun, Riswan menyebutkan minimal 50 persen dari modal Bank Muamalat saat ini yang mencapai Rp500 miliar.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009