Jakarta (ANTARA) - Pariwisata Korea Selatan turut terdampak besar oleh wabah virus corona COVID-19 yang membuat orang-orang di dunia harus membatasi diri dari bepergian.

Korea Tourism Organization (KTO) Jakarta mengatakan kepada ANTARA, Jumat, bahwa jumlah pelancong ke Korea Selatan dari penjuru dunia -- termasuk Indonesia-- turun drastis.

"Sejak akhir Februari, turis yang berkunjung ke Korea menurun sekitar 80 persen," kata KTO Jakarta.

Kendati demikian, Korea Selatan sudah mempersiapkan strategi untuk kembali mencuri hati pelancong usai pandemi COVID-19 berakhir.

Strategi tersebut akan didiskusikan dan diimplementasikan bersama mitra-mitra mereka, seperti maskapai penerbangan, biro perjalanan daring dan influencer.

KTO pun akan jor-joran membuat kampanye agar minat wisatawan ke Korea Selatan kembali pulih. Lalu, mereka bakal terus fokus promosi bersama biro perjalanan daring dan maskapai penerbangan serta pusat perbelanjaan.

Belum diketahui secara pasti kapan pandemi virus corona akan betul-betul usai. Namun, diperkirakan situasi akan kembali normal sekitar Juni-Juli 2020.

Bila kondisi sudah pulih dalam empat bulan mendatang, turis bisa menikmati wisata musim panas dan malam hari yang juga tengah dipersiapkan.

"Semoga pandemi berakhir secepatnya dan semua kembali normal."

Dikutip dari laman Visit Korea, kunjungan wisatawan Indonesia ke Korea terus meningkat setiap tahun. Pada 2018, ada 249.000 pelancong Indonesia yang berkunjung ke Negeri Ginseng. Dari Januari hingga Oktober 2019, tercatat ada 225.000 wisatawan Indonesia yang bepergian ke Korea Selatan.


Baca juga: Penuh harapan, siasat biro perjalanan di tengah krisis virus corona

Baca juga: Bisnis lesu, biro perjalanan fokus layani pembatalan & penundaan tiket

Baca juga: Biro perjalanan di Jaksel tetap beraktivitas

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020