Brisbane (ANTARA News) - Indonesia menargetkan kunjungan 6,25 juta sampai 6,5 juta orang wisatawan mancanegara (wisman) sepanjang Tahun Kunjungan Wisata (VIY) 2009.

"Kita punya tiga skenario berkaitan dengan target kunjungan wisman tahun ini. Kalau krisis ekonomi global terus memburuk, target pesimistis kita adalah 6,25 juta orang," kata Direktur Pengembangan Pasar Ditjen Pemasaran Depbupar RI, Syamsul Lussa, di sela kesibukannya memimpin misi penjualan pariwisata RI di Melbourne, Senin malam.

Target moderat kunjungan wisman pada VIY 2009 yang mengangkat tema ""bahari" serta "pertemuan" "insentif", "konvension" dan "pameran" (marine and MICE) ini adalah 6,4 juta, sedangkan target optimistisnya sebesar 6,5 juta orang, katanya.

Fokus pasar pariwisata Indonesia tetap belum beranjak dari 10 kawasan di dunia atau 15 negara utama pemasok wisman ke Tanah Air, katanya.

Ke-15 negara itu adalah Singapura, Malaysia, Filipina (Asia Tenggara), Jepang, Korsel, China, India (Asia Timur dan Selatan), Australia, Uni Emirat Arab, Arab Saudi (Timteng), Rusia, Jerman, Perancis, Belanda dan Inggris (Eropa), kata Syamsul.

Tahun lalu, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia tercatat 6,4 juta orang atau naik dari pencapaian tahun 2007 sebanyak 5,5 juta orang.

Berkaitan dengan upaya mencapai target kunjungan wisman tersebut, Depbudpar RI kembali menggelar misi penjualan pariwisata Indonesia di luar negeri, termasuk Australia dan Selandia Baru.

Dalam misi penjualan pariwisata Indonesia yang diisi dengan acara "table top" di Hotel Windsor Melbourne, Senin malam, misalnya, sebanyak 150 agen wisata Australia hadir, kata Syamsul Lussa.

"Jumlah `tour operator` (agen wisata-red.) yang hadir melebihi target kita. Sebelumnya kita menargetkan 130 `buyers` (pembeli)," katanya.

Dalam acara "table top" itu, terjadi dialog langsung antara 18 orang pelaku bisnis pariwisata nasional dan 150 agen wisata Australia, termasuk beberapa "wholeseller" (biro perjalanan wisata utama), katanya.

Di tengah krisis ekonomi global saat ini, pola perjalanan turis Australia agaknya berubah dari ke negara-negara yang jauh dan menengah seperti Amerika dan Eropa ke negara tetangga Australia, khususnya Indonesia, katanya.

Misi penjualan yang menjadi bagian dari upaya serius Depbudpar RI menggarap pasar Australia diharapkan dapat membantu pencapaian target kunjungan 480 ribu orang turis negara itu ke Indonesia pada 2009, katanya.

"Kita optimistis dapat mencapai target 480 ribu orang turis Australia tahun ini," katanya.

Misi penjualan pariwisata Indonesia bertema "Bali and Beyond" ini sebelumnya juga diselenggarakan di Sydney dan Brisbane.

Pada misi yang sama di Sydney 14 April lalu, 18 orang "penjual" Indonesia bertemu dengan 119 agen wisata Australia, sedangkan di Brisbane 16 April, mereka bertemu dengan 98 agen wisata setempat.

Setelah dari Melbourne, delegasi misi penjualan pariwisata Indonesia yang dipimpin langsung Syamsul Lussa akan bertolak ke Selandia Baru untuk melanjutkan misi yang sama di Wellington (22/4) dan Auckland (23/4).

Tahun lalu, misi yang sama juga dilakukan Depbudpar RI di Australia dan Selandia Baru untuk mendukung VIY 2008.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009