Jadi yang belum menjadi rujukan, tolong dibenahi sebagai rumah sakit penyangga
Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah mengatakan ketersediaan kamar di sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19 masih cukup untuk penanganan pasien di wilayah itu.

"Jadi yang belum menjadi rujukan, tolong dibenahi sebagai rumah sakit penyangga," kata Nurdin saat menghadiri Rakor Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 bersama Dinas Kesehatan dan rumah sakit rujukan di Makassar, Minggu.

Ia merinci, Rumah Sakit Sayang Rakyat dan Rumah Sakit Dadi Makassar memiliki 318 kamar.

Baca juga: Kadinkes positif, Pangdam Hasanuddin Ketua Gugus Penanganan COVID-19

Rumah Sakit Sayang Rakyat terdiri 118 kamar untuk disiapkan sebagai kamar isolasi dan Rumah Sakit Dadi 200 kamar.

Terkait dukungan bagi tim medis, mereka disiapkan hotel untuk menginap dan juga kendaraan antar jemput.

Pemerintah Provinsi menyiapkan Hotel Grand Sayang, Hotel Grand Puri. Jika tidak mencukupi, Hotel Dalton disiapkan dengan 250 kamar sebagai cadangan.

Baca juga: Usai ditolak warga, akhirnya jenazah PDP COVID-19 bisa dimakamkan

"Kenapa kita itu lakukan agar mereka bisa bekerja nyaman dan tidak khawatir kalau pulang ke rumah," jelasnya.

Ia juga sudah memerintahkan dinas terkait konsentrasi pada penanganan COVID-19.

Pemprov juga menyiapkan dukungan ambulans sebanyak tujuh unit untuk bersiap setiap saat di posko dan media center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulsel di Gedung Manunggal.

Baca juga: Sebanyak 33 orang positif COVID-19 di Sulsel bukan dari satu klaster

Ketua Gugus Tugas COVID-19 sekaligus Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka mengatakan rumah sakit saat ini masih sanggup menampung para pasien.

"Dengan rumah sakit yang ada khususnya rumah sakit rujukan, masih bisa menampung seluruh pasien. Kan tidak semua (pasien) berada di Makassar namun terbagi di daerah-daerah," ujarnya.


 

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020