Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Abdul Aziz membantah tudingan adanya manipulasi dalam data tabulasi perolehan suara sementara Pemilu legislatif 2009.

Bantahan itu disampaikan Aziz di Jakarta, Kamis, menanggapi pernyataan yang disampaikan Badan Pemenangan (BP) Pilpres PDIP yang mengatakan bahwa data penghitungan suara yang ditampilkan dalam tabulasi nasional KPU bukan data yang sebenarnya.

"Data yang masuk (ke KPU) itu tidak lebih dari yang ditayangkan," katanya menegaskan.

Ia juga membantah informasi yang menyatakan bahwa data suara di server KPU tanggal 21 April telah terkumpul sekitar 78 juta, sementara yang ditayangkan KPU dalam tabulasi kurang dari 15 juta.

"Saya heran, dari mana angka itu. Itu tidak jelas, 78 juta itu darimana. Laporan dari tim IT mengatakan tidak ada, yang kami miliki tidak sebesar itu," katanya.

Pernyataan Aziz sekaligus membantah anggapan bahwa KPU melakukan penahanan data suara yang masuk ke KPU pusat.

Sebelumnya, Sekretaris BP Pilpres PDIP Hasto Kristianto mengungkapkan bahwa pihaknya mempunyai data-data yang bisa dipertanggungjawabkan tentang suara hasil Pemilu yang masuk ke server KPU, namun tidak ditampilkan dalam tabulasi nasional itu.

"BP Pilpres PDIP menemukan data (perhitungan suara) yang sebenarnya ada dalam data base server KPU pusat. Dari temuan tersebut diduga KPU melakukan kebohongan publik dan pemalsuan data perolehan suara yang ditampilkan dalam tabulasi nasional," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa pihaknya mencurigai data-data yang dimunculkan di tabulasi nasional KPU tersebut cenderung untuk memenuhi hasil quick count yang sudah diumumkan sebelumnya.

Seharusnya, menurut politisi PDIP itu, bila data bersifat real time online maka naik turunnya perolehan suara bersifat fluktuatif dan bukan tetap pada prosentase tertentu.

"Jadi ada data-data suara yang sudah masuk ke data base server KPU tetapi ditahan dan tidak ditampilkan," ujarnya.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009