Serang (ANTARA News) - Sebanyak 21 warga Kabupaten Serang, Banten, selama tahun 2008 meninggal dunia karena mengidap penyakit Tuberkulosis (TB) atau Basil Tahan Asam (BTA) Positif.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat pelayanan Kesehatan Paru-Paru, Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, Hj Oom Romlah, Kamis, mengatakan, selama tahun 2008 lalu kasus kematian penderita TB mencapai 21 orang akibat terkena penyakit penyerta.

Saat ini, penderita TB di Kabupaten Serang sangat mengkhawatirkan karena bisa menularkan kepada keluarga maupun orang lain.

Bahkan, penyakit TB masuk katagori mematikan karena mudah terserang penyakit penyakit lainya. Dia menyebutkan, sepanjang tahun 2008 lalu penderita TB dalam masa pengobatan tercatat 3.383 kasus dan ditambah temuan baru selama Januari-Maret 2009 sebanyak 356 orang.

Dari jumlah tersebut, tentu sangat rawan tertular karena satu penderita bisa menularkan kuman mycobecterium kepada 10 orang yang ada di sekitar lingkungannya.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada warga agar membiasakan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) juga rumah harus memiliki pintu jendela.

Sebagian besar perumahan di Kabupaten Serang masih ditemukan tidak memiliki pintu jendela sehingga sangat berpotensi tertular penyebaran TBC.

Apalagi, dalam lingkungan terdapat penderita TB sehinga sangat mudah menularkan kepada warga lainya.

Menurut dia, sebetulnya penyakit TB bisa disembuhkan dengan meminum obat selama enam bulan secara berturut-turut.

Selama masa pengobatan penderita diberikan obat dengan gratis dan bisa diambil melalui puskesmas atau rumah sakit.

"Saya minta bagi penderita TB dalam masa pengobatan diharapkan dituntaskan selama enam bulan jika ingin sembuh total," ujarnya.

Sementara itu, sejumlah warga Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, mengaku penderita TB di wilayahnya mengalami kenaikan karena kondisi lingkungan kurang sehat dengan adanya peternakan unggas itu.

"Kotoran unggas dapat mengganggu kesehatan dan mudah menularkan kuman TB jika kondisi badan kita lemah," kata Rohman, warga Petir, Kabupaten Serang.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009